SuaraSumsel.id - Hasil survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menyebutkan tiga partai politik diperkirakan mendominasi pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta mengatakan ketiga partai itu, yakni PDI Perjuangan sebesar 15,8 persen, Gerindra (13,0 persen) dan Golkar (8,1 persen).
Okta menuturkan tingkat elektabilitas sejumlah partai politik cenderung menunjukkan stagnan atau tidak ada perubahan.
Okta mengungkapkan satu partai politik yang menunjukkan kenaikan ditunjukkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mencapai 5,1 persen atau menduduki posisi lima besar di bawah PKB (6,5 persen).
Kecenderungan elektabilitas PSI meningkat karena faktor sikap kritis terhadap kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan termasuk pembangunan stadion dan penanganan banjir yang berpengaruh terhadap elektoral partai yang menyasar generasi milenial itu.
PSI belum mendapatkan kursi di tingkat DPR RI pada Pemilu 2019, namun sudah meraih perwakilan di tingkat DPRD DKI Jakarta.
“Di balik serangan kritik PSI terhadap Anies, terjadi semacam simbiosis mutualisme yakni baik PSI maupun Anies sama-sama berjuang untuk bisa maju ke kancah nasional,” ujar Okta.
Selain lima partai di atas, elektabilitas Partai Demokrat sebesar lima persen pada posisi enam disusul PKS (4,6 persen), dan Nasdem (4,3 persen).
"Dengan modal elektabilitas yang ada, parpol-parpol tersebut bisa mengamankan diri di atas ketentuan ambang batas parliamentary threshold sebesar empat persen,” tutur Okta.
Baca Juga: Harga Jual Karet Sumsel Dikeluhkan Petani, Tak Sebanding Biaya Produksi
Partai politik yang harus berjuang untuk lolos aturan ambang batas, yakni PPP (2,6 persen) dan PAN (1,5 persen).
CPCS melakukan survei wawancara tatap muka langsung terhadap 1.200 orang responden mewakili seluruh provinsi di Indonesia dengan menggunakan metode "multistage random sampling periode 21-31 Januari 2022 pada tingkat kepercayaan 95 persen dan tingkat kesalahan kurang lebih 2,9 persen. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Pilgub Sumbar Digelar 27 November 2024, KPU Sumbar: Pembiayaan Harus Dianggarkan Tahun 2023-2024
-
Alasan KPU Usul Masa Kampanye Pemilu 2024 Selama 120 Hari, Parpol Baru Peserta Pemilu Butuh Waktu Perkenalan
-
Hadapi Pemilu 2024, AHY: Lebih Baik Demokrat jadi Kuda Hitam, Tapi Menang!
-
Fahri Hamzah Wanti-wanti Pelaksanaan Pemilu 2024: Jangan Sampai Jadi Pesta Kematian
-
Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani: Gerindra Bukan Pelengkap
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Jangan Beli HP Baru Sebelum Baca Ini! Hindari 5 Jebakan Batman yang Bikin Rugi
-
UMKM Jahit Rumahan Binaan BRI Berhasil Ekspor Produk ke Eropa dengan Omzet Fantastis
-
Wali Kota Prabumulih Akhirnya 'Nyerah', Akui Copot Kepsek karena Emosi Anak Kehujanan
-
PTBA Raih Dua Penghargaan Bergengsi di IICD Corporate Governance Award 2025
-
Bibir Kering Kerontang Gara-gara Lip Matte? Stop Siksa Diri! Coba 5 Formula Ajaib Ini