Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 03 Februari 2022 | 20:27 WIB
Ilustrasi sekolah di tengah pandemi. 10 Pelajar di Bandarlampung Terinfeksi COVID-19, dari Sekolah Berbeda [Pixabay/Alexandra Kochi]

SuaraSumsel.id - Sepuluh orang siswa di dua sekolah menengah atas dan kejuruan di Kota Bandarlampung terpapar COVID-19.

"Berdasarkan hasil tes antigen yang dilaksanakan pagi ini, ada 1 orang guru dan 3 orang siswa yang dinyatakan reaktif COVID-19," ujar Kepala Sekolah SMAN 1 Bandarlampung, Ngimron Rosadi, di Bandarlampung, Kamis.

Empat warga sekolah yang terpapar COVID-19 tersebut dinyatakan reaktif dalam pelaksanaan pemeriksaan antigen oleh Satuan Tugas COVID-19 Kota Bandarlampung," katanya.

"Tadi total yang diperiksa untuk guru dan siswa ada 95 orang, dan untuk yang reaktif sementara waktu diminta untuk melakukan isolasi di kediaman masing-masing dan diawasi oleh Puskesmas terdekat," ucapnya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca 3 Februari 2022: Sumsel Bakal Hujan Sedang dan Lebat

Setelah adanya kasus reaktif COVID-19 tersebut akan diusahakan pelaksanaan tes usap bagi 828 orang siswa dengan bekerja sama dengan dinas dan satuan tugas terkait.

"Untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, sedangkan untuk pelaksanaan pemeriksaan untuk 828 siswa akan bekerja sama dengan Satgas COVID-19," katanya lagi.

Selain SMAN 1 Bandarlampung telah ditemukan juga kasus terkonfirmasi positif COVID-19 pada siswa dan pegawai di SMK-Sekolah Menengah Teknik Industri (SMTI) Bandarlampung.

"Memang ada 5 orang siswa dan 1 pegawai yang terkonfirmasi positif COVID-19," ujar Kasubag TU Sekolah Menengah Teknik Industri, Yuni Dwi Kurniawan.

Enam kasus positif COVID-19 di lingkungan sekolah tersebut didapat setelah pelaksanaan penelusuran kasus secara rutin di lingkungan sekolah.

Baca Juga: BPS: Sumsel Alami Inflasi Tertinggi pada Januari 2022

"Kebetulan di sini ada alatnya jadi kita lakukan tes secara rutin per 60 siswa, pertama didapatkan satu kasus positif lalu dilanjutkan tes bagi 250 siswa dari total siswa sebanyak 900 orang," kata dia.

Setelah didapatkan kasus positif COVID-19 tersebut pihaknya menghubungi Satuan Tugas COVID-19 serta memutuskan untuk melaksanakan sekolah secara daring.

"Lalu kita ambil langkah antisipatif dengan meliburkan siswa sementara waktu serta melakukan desinfeksi ke seluruh ruangan," ucapnya.

"Untuk pilihan pelaksanaan PTM atau sekolah secara daring masih menunggu arahan selanjutnya," ujarnya lagi. (ANTARA)

Load More