Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Rabu, 26 Januari 2022 | 07:38 WIB
Gas Elpiji 3 Kg Langka, Warga Pali Kembali Gunakan Kayu Bakar[Suara.com/Oke Atmaja]

SuaraSumsel.id - Gas elpiji 3 kilogram atau gas melon makin langkah di Pali, Sumatera Selatan. Sebelumnya, harga gas elpiji ini meningkat di pasaran.

Warga yang biasa mendapatkannya dengan gharga Rp23.000 per tabung harus membayar menjadi Rp30.000 per tabung. Kondisi ini mengakibat warga kembali menggunakan kayu bakar.

Mardiyah, salah satu ibu rumah tangga asal kecamatan Talang Ubi mengaku dalam menghemat pengeluaran gas, kayu bakar sebagai solusi meskipun dengan cara tersebut. ia harus menahan sesak akibat asap yang ditimbulkan.

“Harga gas di sini antara Rp 27.000 sampai Rp 30.000 per tabung, walaupun mahal tapi tetap susah didapat. Akibat itu terpaksa kami pakai kayu bakar dan suami pun harus turun tangan membantu memasak di dapur dan mencarikan kayu bakarnya, karena kalau dikerjakan sendiri terlalu repot,” ujar Mardiyah, Selasa (25/1/22).

Baca Juga: Para Pendaki Di Atas 40 Tahun Bakal Deklarasi di Gunung Gare, Dihadiri Pendaki Legendaris

Ayu, pedagang gorengan di sekitar Simpang Lima Pendopo mengatakan harga gas elpiji lebih dari Rp 30.000 per tabung.

“Kalau kami susah untuk menyiasati kelangkaan gas apalagi harus pakai kayu bakar, satu-satunya cara saya harus mencari gas sampai dapat meski harga jauh lebih tinggi. Tentu saja, atas mahalnya gas itu membuat keuntungan hasil berjualan berkurang belum lagi harga minyak goreng yang katanya sudah turun tapi saya belum merasakannya,” tuturnya.

Melansir sumselupdate.com= jaringan Suara.com, salah satu pedagang eceran yang enggan disebutkan namanya mengaku kenaikkan harga ini bukan kehendak pedagang, namun karena gas elpiji yang langka.

“Susahnya mendapatkan pasokan gas dari agen terpaksa kami naikkan harganya. Sebab, kami harus mengambil gas ke tempat agen apabila stok gas tetap ada,” katanya.

Baca Juga: Semakin Panjang, Daftar Tunggu Calon Jemaah Haji Sumsel Sampai 21 Tahun

Load More