Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Sabtu, 15 Januari 2022 | 09:29 WIB
Air terjun di Lahat [ist]

SuaraSumsel.id - Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan selama ini terkenal dengan sebutan Negeri Seribu Megalit, karena banyak temuan peninggalan megalitik yang berusia 3.000 tahun.

Pada tahun 2012 Kabupaten Lahat mendapatkan rekor MURI sebagai pemilik situs megalit terbanyak se Indonesia. Dari data yang dihimpun oleh Lembaga Kebudayaan dan Pariwisata Panoramic of Lahat di Kabupaten Lahat, terdata 66 situs megalit yang tersebar di 52 desa dan 14 kecamatan.

Selain kabupaten dengan 1.000 megalit, kabupaten Lahat juga memiliki daya tarik, berupa air terjun. Dalam bahasa Lahat disebut dengan “cughup”

Lembaga Kebudayaan dan Pariwisata Panoramic of Lahat menyatakan di Kabupaten Lahat terdapat 183 air terjun atau cughup yang tersebar di 20 kecamatan dari total 24 kecamatan yang berada di Kabupaten Lahat. Karena ini juga, kabupaten Lahat dinamaikan Kabupaten 1.000 air terjun.

Baca Juga: Stok Beras di Sumsel Mencukupi Sampai 6 Bulan ke Depan

Di antaranya tiga kecamatan seperti Kecamatan Pagar Gunung, Gumay Ulu dan Pulau Pinang.  Kecamatan Pulau Pinang mempunyai luas wilayah 111,67 km2 dengan ibukota Kecamatan di Desa Jati.

Kecamatan Pulau Pinang dengan kontur perbukitan dengan ketinggian berkisar 134 – 300 mdpl berada di sepanjang Sungai Lematang dengan anak sungainya seperti sungai Liem, sungai Ketapang, sungai Asam, sungai Salak dan sungai Mulak.

Menyadur tulisan  Mario Andramartik, 14 Desember 2021, dari anak-anak sungai Lematang tersebut banyak ditemukan cughup. Saat ini di Kecamatan Pulau Pinang sudah terdata oleh Panoramic of Lahat terdapat 16 cughup yang berada di desa Lubuk Sepang, Perigi, Tanjung Mulak, Pulau Pinang dan Karang Dalam.

Di Kecamatan Pulau Pinang, Desa Karang Dalam yang mempunyai paling banyak air terjun. Di desa ini terdapat delapan air terjun dan tujuh air terjun berada di satu aliran sungai yaitu sungai Asam. Ke-7 air terjun di sungai Asam adalah air terjun Sumbing, Ujan Panas, Pandak, Bidadari, Sebahak, Terlantang dan Pegadungan. Hal ini yang sangat mengagumkan dan menjadi daya tarik tersendiri karena tidak setiap sungai mempunyai air terjun sebanyak yang berada di sungai Asam.

Kondisi saat ini ketujuh air terjun tersebut masih belum tersentuh pengembangan sehingga belum menjadi destinasi wisata padahal pada tahun 1985 hingga akhir tahun 1990, air terjun di Desa Karang Dalam menjadi primadona kunjungan ke air terjun di Kabupaten Lahat.

Baca Juga: Sumsel Perjuangkan Pempek Diakui UNESCO

Salah satu yang terkenal ialah air terjun Bidadari. Penyebutan air terjun Bidadari karena di air terjun ini yang sebelumnya bernama air terjun Rebah Lawang dijadikan syuting film nasional berjudul Si Pahit Lidah dengan adegan bidadari mandi di air terjun yang diperankan oleh artis nasional Ria Irawan dan Advent Bangun.

Setelah pemutaran film Si Pahit Lidah maka air terjun Bidadari dibanjiri wisatawan dari penjuru Kabupaten Lahat dan Sumatera Selatan. Hal ini tentu membawa berkah bagi masyarakat Desa Karang Dalam sehingga tercipta destinasi wisata kuliner Jagungan, wisatawan dapat menikmati jagung rebus setelah berwisata di air terjun.

Saat ini untuk mengunjungi air terjun Bidadari, Sebahak dan Terlatang yang merupakan air terjun ke-4, 5 dan 6 tidaklah sulit karena telah ada jalan setapak, sehingga untuk mencapai air terjun Bidadari dari desa dengan sepeda motor kurang dari 5 menit dan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama 15 menit.

 Setiba di air terjun Sebahak, terdapat pemandangan yang cantik dengan air terjun berair jernih dengan tinggi sekitar 5 meter dan lebar hingga 10 meter serta lubuk dengan luas sekitar 10 meter berkedalaman hingga 1,5 meter.

Dengan lubuk seperti ini sangat nyaman untuk berenang dan bermain air. Di sekitar air terjun ditumbuhi banyak pepohonan sehingga terasa sangat sejuk.

Untuk menikmati empat air terjun lainnya yaitu air terjun Sumbing, Ujan Panas, Pandak dan Bidadari dapat dilakukan dengan berjalan kaki dari desa ke sungai Asam.

Nama air terjung sumbing karena terdapat patahan di bagian dinding atas air terjun yang konon sebagai jalur lintasan ular naga, kemudian menyusuri sungai Asam lagi untuk sampai di air terjun Ujan Panas.

Air terjun dengan ketinggian sekitar 20 meter dan dibawahnya terdapat lubuk dengan luas sekitar 10 meter. Disebut air terjun Ujan Panas karena di air terjun ini sering terlihat pelangi seperti ketika hujan di siang hari dan muncul pelangi.

Dari air terjun Ujan Panas menuju air terjun Pandak dengan jarak sekitar 100 meter harus mendaki tebing dengan berpegangan dengan akar-akar pohon karena belum ada akses jalan di tepi sungai Asam. 

Load More