Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Rabu, 12 Januari 2022 | 16:16 WIB
Ilustrasi nelayan. Cuaca Ekstrem Bikin Nelayan Sumsel Jeda Melaut Lebih Lama [Dok : Istimewa]

SuaraSumsel.id - Cuaca ekstrem yang melanda saat ini, membuat nelayan asal Sumsel mengungkapkan masa jeda tidak melaut lebih lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Melansir ANTARA, Aning, nelayan asal Palembang mengatakan gelombang tinggi hingga 5 meter di perairan Natuna, Kepulauan Riau, sudah terjadi sejak November.

Padahal, sebelumnya gelombang tinggi pengaruh angin barat itu terjadi hanya tiga bulan dari mulai Desember sampai Februari.

“Kini cuaca tak menentu, terkadang dari November sudah tak bisa melaut,” kata Aning.

Baca Juga: PT SM dalam Laporan Kaesang dan Gibran, Ungkit Karhutla Terparah di Sumsel

Kondisi ini membuat sebagian nelayan Sumsel melakukan aktivitas lainnya, seperti menjaga atau memperbaiki kapal.

“Aktivitas selama menunggu ini, paling diisi dengan memperbaiki kapal, jaring, memompa air supaya kapal tak tenggelam, ya seperti itu rutinitasnya,” kata dia.

Kapal-kapal berkapasitas 30 GT itu harus melaut hingga ribuan mil lantaran jumlah ikan di perairan Sungsang, Bangka Belitung, sudah makin berkurang.

Berkurangnya tangkapan ikan di perairan Sumatera Selatan yakni kawasan Sungsang dan sekitarnya ini juga dibenarkan nelayan lainnya.

Aziz (64), nelayan asal Sungsang, Banyuasin, mengeluhkan tangkapan ikan sejak sepuluh tahun terakhir menurun. Namun, kondisi itu sulit karena gelombang laut yang demikian tinggi bukan hanya di saat musim angin barat.

Baca Juga: Dimulai Hari Ini, Berikut Jadwal Operasi Pasar Minyak Goreng di Sumsel

"Jika hanya berlayar ke perbatasan Bangka, jumlah tangkapan sudah sangat sedikit, jadi saya dan teman-teman ke Kepulauan Riau, mau tidak mau," kata Aziz. (ANTARA)

Load More