Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 09 Januari 2022 | 15:13 WIB
Ilustrasi kebutuhan masyarakat. Jelang Medio Januari 2022, Harga Sembako di Sumsel Masih Tinggi [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraSumsel.id - Meski momen perayaan natal dan Tahun Baru 2022 sudah berakhir, mendekati medio Januari, harga kebutuhan pokok di Sumsel masih tinggi.

Kenaikan harga masih dirasa komoditas cabai, telur, daging ayam hingga minyak goreng.

Melansir ANTARA, ketiga kebutuhan pokok yang terpantau masih tinggi yakni minyak goreng kemasan merek Rp18.500 per Kilogram (Kg). Biasanya, minyak goreng ini Rp14.000 per Kg.

Selain itu, telur ayam Rp23.000 per Kg dari biasanya Rp19.000 per Kg. Selain itu, daging ayam ras Rp36.000 per Kg dari biasanya Rp30.000 per Kg.

Baca Juga: UMKM Kripik di Sumsel Diundang Ganjar Pranowo, Yuk Promosi Produk

“Untuk minyak goreng sebenarnya sudah turun dari sebelumnya Rp23.000 per Kg dan hari ini sudah Rp18.500 per Kg, telur juga mulai turun karena sempat Rp30.000 per Kg pada akhir tahun,” kata Aliun, pedagang sembako di Pasar Perumnas Palembang.

Kebutuhan pokok lainnya relatif stabil seperti beras medium Rp11.000 per Kg, kacang merah Rp22.000 per Kg, kacang tanah Rp28.000 per Kg, kacang hijau Rp22.000 per Kg, gula pasir Rp13.000 per Kg dan daging sapi Rp140.000 per Kg.

Kenaikan harga juga terjadi pada kelompok sayuran. Lisa, pedagang cabai mengatakan harga cabai rawit masih tinggi yakni Rp65.000 per Kg atau naik cukup signifikan jika dibandingkan harga normalnya Rp25.000 per Kg.

Cabai merah relatif stabil yakni Rp25.000 per Kg (kualitas sedang) dan Rp30.000 per Kg (kualitas baik). Begitu juga dengan bawang merah Rp25.000 per Kg, bawang putih Rp25.000 per Kg, ketang Rp15.000 per Kg dan wortel Rp15.000 per Kg.

Untuk kenaikan harga cabai rawit ini dikarenakan berkurangnya pasokan dari sentra produksi seperti Pagaralam dan kabupaten Ogan Ilir.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca 9 Januari 2022, Tiga Kabupaten di Sumsel Ini Bakal Hujan

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan Ahmad Rizali mengatakan pemerintah provinsi dalam payung koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) berupaya menstabilkan gejolak harga kebutuhan pokok yang terjadi sejak akhir tahun.

Harga minyak goreng mengalami kenaikan sehingga berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah Rp14.000 per Kg ini dipengaruhi oleh kenaikan harga CPO.

Pemprov Sumsel bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) menggelar operasi pasar saat harga sudah menyentuh level Rp19.000 per Kg untuk minyak goreng jenis kemasan, dan Rp17.000 per Kg untuk jenis curah pada pertengahan Desember 2021.

Operasi pasar itu digelar pada 22 Desember-31 Desember 2021 dengan melepas total 25 ton minyak goreng seharga Rp14.000 per liter. Operasi pasar akan kembali digelar menjelang akhir Januari 2022. (ANTARA)

Load More