SuaraSumsel.id - Masyarakat dilarang melakukan aktivitas di sekitar Gunung Dempo, Pagaralam, Sumatera Selatan (Sumsel). Larangan ini diberlakukan terkait status waspada di Gunung Dempo.
Manajer Pusdalops BPBD OKU Gunalfi mengatakan, naiknya level Gunung Dempo di Kota Pagaralam membuat pihaknya mengambil langkah cepat agar tidak ada korban jiwa akibat letusan gunung.
"Berdasarkan surat edaran dari Badan Geologi Kementerian Energi dan SDM bahwa status Gunung Dempo naik level dari normal ke waspada," katanya, Sabtu (8/1/2022) dikutip dari ANTARA.
Oleh sebab itu, masyarakat khususnya di Kabupaten OKU diminta agar tidak berkunjung ataupun melakukan aktivitas di sekitar gunung sampai kondisinya dinyatakan aman.
"Larangan ini untuk kebaikan bersama. Terlebih, gunung tersebut sudah lama tidak erupsi. Terakhir, berdasarkan data dari badan geologi terjadi tahun 2009 silam," kata dia.
Berdasarkan data, letusan Gunung Dempo tercatat sejak tahun 1818 hingga kini telah terjadi 21 kejadian erupsi dengan selang waktu erupsi terpendek satu tahun dan terpanjang 26 tahun.
Erupsi terakhir terjadi pada 1 Januari 2009 pukul 10:45:51 WIB dan pada tahun 2021 terjadi peningkatan kegempaan berupa pemunculan getaran Tremor Menerus selama April hingga September 2021.
Menurut dia, karakter letusan Gunung Dempo dominan erupsi freatik yang berlangsung secara tiba-tiba, singkat dan tidak jelas yang menghasilkan erupsi material lumpur belerang, piroklastik dan air dari danau kawah yang dapat membahayakan jiwa manusia.
Terkait hal itu, pihaknya telah mengeluarkan surat peringatan dini kepada masyarakat Kabupaten OKU untuk tidak berwisata ataupun melakukan pendakian ke Gunung Dempo sampai keadaan benar-benar dinyatakan aman.
Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Palembang Naik Dua Kali Lipat
"Peringatan dini ini dikeluarkan mengingat banyak pendaki baik dari komunitas maupun kampus asal Kabupaten OKU yang biasanya menjajaki gunung tersebut. Jadi, untuk sementara waktu jangan kesana dulu," ujarnya. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Sneakers Bau Apek? Hilangkan dengan 3 Trik Mudah Ini dalam Semalam
-
Di Balik Usaha Buah Isti, 5G Telkomsel Jadi Jalan Sat Set Menuju Kepuasan Pelanggan
-
Biar Nggak Ketipu! Ini 5 Cara Cepat Bedakan Adidas Samba Original dan KW
-
7 Rekomendasi Popok Lansia Paling Nyaman, Pilihan Terbaik untuk Orang Tua
-
Bayi Demam Bikin Panik? Ini 7 Langkah Pertolongan Pertama yang Tepat di Rumah