SuaraSumsel.id - Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional Palembang, Sumatera Selatan, mengalami kenaikan. Kenaikan ini cukup tajam hingga 100 persen lebih.
Harga normal cabai rawit di pasar tradisional Palembang tadinya hanya Rp25.000-Rp30.000 per kilogram. Kini naik dua kali lipat menjadi Rp64.000-Rp65.000 per kilogram, Sabtu (8/1/2022).
Kenaikan harga ini sudah terjadi sejak satu pekan menjelang akhir tahun, bahkan sempat berada pada kisaran Rp70.000 per kilogram.
"Ini sudah turun jadi Rp60.000 per kilogram, sebelumnya malah Rp70.000 per kilogram," kata Tuti, pedagang cabai di Pasar Perumnas Palembang dikutip dari ANTARA.
Namun, kenaikan harga ini tidak terjadi pada cabai merah yang terpantau masih Rp20.000 per kilogram (kualitas sedang), cabai merah keriting Rp25.000 per kilogram dan cabai burung Rp12.000 per kilogram.
Sholeh, pedagang cabai di Pasar Lemabang mengatakan lantaran tingginya harga cabai rawit itu maka sebagian ibu-ibu beralih ke cabai burung yang harganya lebih murah.
"Biar lebih berhemat," kata Sholeh.
Komoditas cabai rawit menjadi salah satu kebutuhan di Palembang karena menjadi bahan pokok untuk pembuatan cuka pempek, pangan khas daerah. Cabai rawit ini akan dicampur dengan bawang putih, asam jawa, gula merah, garam dan air untuk dibuat menjadi cuka pempek.
Sedangkan, untuk harga bawang merah dan bawang putih terpantau masih relatif stabil di Palembang di kisaran Rp24.000 per kilogram.
Baca Juga: Tunggakan Pelanggan Mencapai Rp 5 Miliar, PDAM Tirta Raja akan Putus Sambungan Air Bersih
Sementara itu, Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Selatan Hari Widodo mengatakan kenaikan harga cabai rawit itu disebabkan berkurangnya pasokan dari daerah sentra produksi pertanian seperti Pagaralam dan Ogan Ilir.
"Ini karena dipengaruhi kondisi curah hujan yang tinggi di daerah produksi, sehingga produksi cabai rawit menjadi menurun," kata Kepala Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan ini.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Antara, Sabtu (8/1/2022), sejumlah kebutuhan pokok penting masih tinggi seperti minyak goreng kemasan merek Fortune mencapai Rp18.500 per liter, telur ayam Rp23.000 per kilogram, dan daging ayam ras Rp36.000 per kilogram.
Beras medium Rp11.000 per kilogram, kacang merah Rp22.000 per kilogram, kacang tanah Rp28.000 per kilogram, kacang hijau Rp22.000 per kilogram, gula pasir Rp13.000 per kilogram dan daging sapi Rp140.000 per kilogram. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Sneakers Bau Apek? Hilangkan dengan 3 Trik Mudah Ini dalam Semalam
-
Di Balik Usaha Buah Isti, 5G Telkomsel Jadi Jalan Sat Set Menuju Kepuasan Pelanggan
-
Biar Nggak Ketipu! Ini 5 Cara Cepat Bedakan Adidas Samba Original dan KW
-
7 Rekomendasi Popok Lansia Paling Nyaman, Pilihan Terbaik untuk Orang Tua
-
Bayi Demam Bikin Panik? Ini 7 Langkah Pertolongan Pertama yang Tepat di Rumah