SuaraSumsel.id - Gunung Dempo di Sumatera Selatan mengalami peningkatan status waspada atau level 2. Peningkatan status yang telah diumumkan terjadi sejak Jumat (7/1/2021) pukul 10.00 wib mengharuskan warga lebih waspada dan berhati-hati.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan Ansori mengatakan pemerintah provinsi telah berkordinasi dengan berbagai unsur soal peningkatan status, terutama pemerintah kota dan kabupaten.
Tiga pemerintah kota dan kabupaten yang berkordinasi bersama di antaranya, pemerintahan di Pagaralam, Lahat dan Empat Lawang terkait status baru dari Gunung Dempo ini.
"Kami telah memberikan himbuan pada masyarakat melalui Pemerintah daerah," ujarnya Jumat (7/1/2022) malam.
Pemerintah kota Pagaralam, Empat Lawang dan Lahat diharapkan dapat meninjau kembali rencana kontijensi guna menyesuaikan kondisi lapangan sesuai kondisi aktual yang ada, seperti jalur evakuasi atau titik pengungsian.
Pemerintah daerah perlu mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung seperti tenda dan peralatan sanitasi, atau membuat atau memperbaharui rencana kontijensinya.
Ansori menekankan kepada masyarakat yang berada di radius terdekat Gunung Dempo diharapkan waspada dan berhati-hati.
"Warga tetap harus memperhatikan himbauaun dari Pemerintah setempat atau Instansi Resmi lainnya serta pemerintah setempat untuk menutup jalur untuk aktivitas pendakian," sambungnya.
Gunung Dempo Sumsel memiliki ketinggian 3.049 meter dari permukaan laut, berada di wilayah Kota Pagaraam, dan dua kabupaten lainnya yakni Kabupaten Lahat dan Kabupaten Empat Lawang di Sumatera Selatan.
Baca Juga: Gunung Dempo Sumsel Naik ke Status Waspada, Warga Diminta Siaga
Letusan Gunung Dempo tercatat sejak tahun 1818, telah terjadi 21 kejadian erupsi dengan selang waktu erupsi terpendek satu tahun namun terpanjang 26 tahun.
Erupsi terakhir terjadi pada tanggal 1 Januari 2009 pukul 10:45:51 WIB. Pada tahun 2021 terjadi peningkatan kegempaan berupa pemunculan getaran Tremor Menerus selama bulan April sampai September 2021.
Karakter letusan Gungung Dempo dominan erupsi freatik yang berlangsung secara tiba-tiba, singkat, tidak didahului oleh gejala peningkatan (precursor).
Erupsi menghasilkan material lumpur belerang, piroklastik dan air dari danau kawah yang dapat membahayakan jiwa. Material erupsi tersebar secara lokal hanya di sekitar pusat letusan/kawah.
Kontributor : Welly Jasrial Tanjung
Tag
Berita Terkait
-
Gunung Dempo Sumsel Naik ke Status Waspada, Warga Diminta Siaga
-
Catat, Ini 15 Lokasi Operasi Pasar Minyak Goreng yang Digelar Pemprov Sumsel
-
Jaringan Listrik Tersambar Petir, Kota Martapura Gelap Gulita
-
Viral Wanita Kecelakaan di Jalan Besar, Praktisi Hukum: Tak Sigap Ditolong Bisa Dipidana
-
26.071 Pelanggaran Lalu lintas Terekam e-Tilang di Palembang
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Ratusan SPPG di Aceh Tetap Bergerak di Tengah Banjir, Bantuan Makanan Terus Disalurkan
-
BGN Tegaskan Insentif Fasilitas SPPG Bergantung pada Kepatuhan Standar Operasional
-
Wakil Kepala BGN Instruksikan Percepatan Pengurusan SLHS bagi SPPG
-
RUPSLB Digelar, BRI Tegaskan Penguatan Tata Kelola dan Percepatan Kinerja 2026
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal