Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Sabtu, 08 Januari 2022 | 06:05 WIB
Gunung Api Dempo (GAD) . Gunung Dempo Naik Status Waspada, BPBD Sumsel Ingatkan Hal-hal Ini [Suara.com/Andhiko Tungga Alam]

SuaraSumsel.id - Gunung Dempo di Sumatera Selatan mengalami peningkatan status waspada atau level 2. Peningkatan status yang telah diumumkan terjadi sejak Jumat (7/1/2021) pukul 10.00 wib mengharuskan warga lebih waspada dan berhati-hati.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan Ansori mengatakan pemerintah provinsi telah berkordinasi dengan berbagai unsur soal peningkatan status, terutama pemerintah kota dan kabupaten.

Tiga pemerintah kota dan kabupaten yang berkordinasi bersama di antaranya, pemerintahan di Pagaralam, Lahat dan Empat Lawang terkait status baru dari Gunung Dempo ini.

"Kami telah memberikan himbuan pada masyarakat melalui Pemerintah daerah," ujarnya Jumat (7/1/2022) malam.

Baca Juga: Gunung Dempo Sumsel Naik ke Status Waspada, Warga Diminta Siaga

Pemerintah kota Pagaralam, Empat Lawang dan Lahat diharapkan dapat meninjau kembali rencana kontijensi guna menyesuaikan kondisi lapangan sesuai kondisi aktual yang ada, seperti jalur evakuasi atau titik pengungsian.

Pemerintah daerah perlu mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung seperti tenda dan peralatan sanitasi, atau membuat atau memperbaharui rencana kontijensinya.

Ansori menekankan kepada masyarakat yang berada di radius terdekat Gunung Dempo diharapkan waspada dan berhati-hati.

"Warga tetap harus memperhatikan himbauaun dari Pemerintah setempat atau Instansi Resmi lainnya serta pemerintah setempat untuk menutup jalur untuk aktivitas pendakian," sambungnya.

Gunung Dempo Sumsel memiliki ketinggian 3.049 meter dari permukaan laut, berada di wilayah Kota Pagaraam, dan dua kabupaten lainnya yakni Kabupaten Lahat dan Kabupaten Empat Lawang di Sumatera Selatan.

Baca Juga: Catat, Ini 15 Lokasi Operasi Pasar Minyak Goreng yang Digelar Pemprov Sumsel

Letusan Gunung Dempo tercatat sejak tahun 1818, telah terjadi 21 kejadian erupsi dengan selang waktu erupsi terpendek satu tahun namun terpanjang 26 tahun.

Erupsi terakhir terjadi pada tanggal 1 Januari 2009 pukul 10:45:51 WIB. Pada tahun 2021 terjadi peningkatan kegempaan berupa pemunculan getaran Tremor Menerus selama bulan April sampai September 2021.

Karakter letusan Gungung Dempo dominan erupsi freatik yang berlangsung secara tiba-tiba, singkat, tidak didahului oleh gejala peningkatan (precursor).

Erupsi menghasilkan material lumpur belerang, piroklastik dan air dari danau kawah yang dapat membahayakan jiwa. Material erupsi tersebar secara lokal hanya di sekitar pusat letusan/kawah.

Kontributor : Welly Jasrial Tanjung

Load More