SuaraSumsel.id - Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan tingkat aktivitas Gunung Dempo di Sumsel menjadi waspada (level 2).
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan Ansori mengatakan pemerintah provinsi telah berkordinasi dengan berbagai unsur soal peningkatan status, terutama pemerintah kota dan kabupaten.
Tiga pemerintah kota dan kabupaten yang berkordinasi bersama di antaranya, pemerintahan di Pagaralam, Lahat dan Empat Lawang terkait status baru dari Gunung Dempo ini.
“BPBD meminta berbagai pihak terkait untuk meningkatkan kesiapan mengingat gunung api itu sudah tidak dalam status normal,” kata Ansori.
Peningkatan status ini terhitung sejak Jumat, 7 Januari 2022 sejak pukul 10.00 WIB.
Ia menegaskan semua pihak tidak perlu panik karena level status gunung api ini masih level Waspada karena masih ada dua tingkatan lagi yakni Siaga dan Awas.
“Memang sudah ada aktivitas, tidak berstatus normal lagi. Tapi belum masuk Siaga atau Awas, masyarakat tidak perlu panik dan mudah terpancing isu,” kata dia.
Masyarakat/pengunjung/ wisatawan/ pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 1 km dari kawah, serta arah bukaan kawah sejauh 2 km ke sektor utara.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) akan terus mengevaluasi aktivitas Gunung Dempo sebagai langkah antisipasi jika terjadi kenaikan aktivitas vulkanik yang lebih signifikan.
Baca Juga: Catat, Ini 15 Lokasi Operasi Pasar Minyak Goreng yang Digelar Pemprov Sumsel
Berdasarkan surat yang dikirimkan Kementerian ESDM kepada pemerintahan di Sumsel diketahui selama 1 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, jika gunung Dempo tertutup kabut.
Pada saat cuaca cerah tidak teramati adanya hembusan gas/asap dari arah kawah/puncak.
Pada 3 Januari 2022 teramati hembusan gas dari arah kawah/puncak berwarna putih tebal dengan tinggi sekitar 150 meter dari atas puncak. Hembusan tidak berlangsung menerus, pada 4 - 6 Januari 2022 tidak teramati hembusan gas dari arah kawah/puncak.
Jenis gempa yang terekam selama periode 1 Desember 2021 hingga 6 Januari 2022 yakni Gempa Hembusan, Low Frequency, Vulkanik Dalam, Tektonik Lokal, Tektonik Jauh dan Tremor Menerus. Selain itu, tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 – 2 mm (dominan 0.5 mm) mulai terekam pada tanggal 4 hingga 6 Januari 2022.
Pengamatan visual menunjukkan kenaikan aktivitas hembusan gas dari kawah/puncak, seiring dengan kemunculan getaran tremor yang mengindikasikan adanya kenaikan fluida (gas, cairan, batuan padat) ke kedalaman lebih dangkal.
Hasil spektogram gempa Gunung Dempo dari tanggal 1 hingga 6 Januari 2022 menunjukkan energi gempa frekuensi rendah meningkat sejak tanggal 3 Januari 2022.
Potensi ancaman bahaya saat ini berupa erupsi freatik menghasilkan abu dan hujan lumpur, serta hembusan gas vulkanik konsentrasi tinggi yang sebarannya terbatas di sekitar kawah/puncak.
Erupsi freatik secara tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala peningkatan yang jelas. Radius terdampak material jatuhan bisa mencapai 1 Km dari kawah, serta aliran lumpur ke arah 2 Km sektor utara searah bukaan kawah.
Gunung Dempo di Sumsel ini secara geografis mempunyai ketinggian 3.049 meter dari permukaan laut, berada di wilayah Kota Pagaraam, dan dua kabupaten lainnya yakni Kabupaten Lahat dan Kabupaten Empat Lawang di Sumatera Selatan.
Letusan Gunung Dempo tercatat sejak tahun 1818 dan hingga kini telah terjadi 21 kejadian erupsi dengan selang waktu erupsi terpendek satu tahun namun terpanjang 26 tahun.
Erupsi terakhir terjadi pada tanggal 1 Januari 2009 pukul 10:45:51 WIB. Pada tahun 2021 terjadi peningkatan kegempaan berupa pemunculan getaran Tremor Menerus selama bulan April sampai September 2021.
Karakter letusan Gungung Dempo dominan erupsi freatik yang berlangsung secara tiba-tiba, singkat, tidak didahului oleh gejala peningkatan (precursor).
Erupsi menghasilkan material lumpur belerang, piroklastik dan air dari danau kawah yang dapat membahayakan jiwa. Material erupsi tersebar secara lokal hanya di sekitar pusat letusan/kawah. (ANTARA)
Tag
Berita Terkait
-
Catat, Ini 15 Lokasi Operasi Pasar Minyak Goreng yang Digelar Pemprov Sumsel
-
Jaringan Listrik Tersambar Petir, Kota Martapura Gelap Gulita
-
Viral Wanita Kecelakaan di Jalan Besar, Praktisi Hukum: Tak Sigap Ditolong Bisa Dipidana
-
26.071 Pelanggaran Lalu lintas Terekam e-Tilang di Palembang
-
Indonesia Tutup Pintu Masuk untuk Warga dari 14 Negara, Apa Saja?
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
Terkini
-
Sepatu Sekolah ala Cewek Mamba Lagi Hits! Ini 5 Model Full Black yang Stylish dan Nyaman
-
Misteri Rumah Emas di OKI: HS Disasar BNN, Diduga Jaringan Narkoba Nusakambangan
-
Tren Sepatu Tipis Kembali! Kenapa Model Sepatu Plimsoll Kini Diincar Anak Muda 2025?
-
5 Rekomendasi Sepatu Adidas yang Cocok Dipadukan dengan Celana Jeans
-
Dari Dermawan Jadi Tersangka? Sosok HS Crazy Rich OKI yang Rumahnya Digerebek BNN