Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 28 Desember 2021 | 09:45 WIB
Ilustrasi Natal. Viral Warga di Tulang Bawang Melarang Perayaan Natal, Warganet Geram [Pexels.com]

SuaraSumsel.id - Sebuah video memperlihatkan adanya keributan yang terjadi di sebuah gereja. Tampak, ada beberapa warga masuk ke dalam ruangan yang masih dalam proses pembangunan tersebut.

Warga datang lalu mempertanyakan dan melarang perayaan natal. Suara perempuan berusaha mencoba menjelaskan, jika mereka sedang merayakan natal.

Akibatnya warga pun mendesak agar menghentikan aktivitas natal tersebut. Namun perempuan masih bersekukuh mengatakan jika mereka merayakan natal hanya setahun sekali.

"Ini perayaan natal, kami merayakan setahun sekali," ujar perempuan.

Baca Juga: Palembang Diguyur Hujan Sore Ini, Berikut Prakiraan Cuaca Sumsel 28 Desember 2021

Namun, warga tetap melarang.

Perempuan pun menyatakan jika perayaan natal diakui seluruh dunia. "Seluruh dunia melaksanakan natal," sambung dia,

Sayangnya, warga tetap melarang perayaan natal tersebut. Sementara, warga pun meminta agar proses pelarangan natal jangan direkam.

"Matikan itu lagu, video, buat apa rekam," ujar warga.

Bahkan warga lainnya sempat mengeluarkan kata-kata yang keras. Video ini pun dibagikan oleh akun Permadi Arya @permadiaktivis2

Baca Juga: Jejak Biodiesel Jarak, Mimpi Kemandirian Energi Sumsel yang Kandas

Narasinya dia menulis jika persekusi ibadah natal di gereja GPI Tulang Bawang Lampung. analisa video sepertinya ada oknum warga coba hentikan misa natal. saya sudah lapor ke stafsus @kemenag_ri ndan bib @kangzaman , beliau butuh kronologi lengkap: kapan & dimana lokasi pastinya agar kemenag bisa tindak lanjuti. jadi kalo ada yang tau, mohon info, terima kasih.

Warganet yang mengetahui video ini pun dibuat geram. Bahkan menyayangkan adanya TNI dan polisi yang terekam video namun tidak mengambil tindakan.

"Tni polisi...keamanan masyarakat yang terganggu kenapa malah diam pak..." kata tappilemilio.

"Jahat banget ya orang-orang itu ya bang.. tega," tulis warganet.

Load More