Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 27 Desember 2021 | 09:58 WIB
Ilustrasi emas. Harga emas merangkak naik seiring penguatan dolar

SuaraSumsel.id - Harga emas bergerak naik tipis di perdagangan Asia pada Senin pagi, bertahan di atas level psikologis 1.800 dolar AS per ounce. Hal ini karena imbas obligasi pemerintah AS yang sedikit lebih lemah mengimbangi kenaikan mata uang dolar.

Emas di pasar spot menguat 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.811,31 dolar AS per ounce pada pukul 01.45 GMT. Emas berjangka AS sedikit berubah diperdagangkan di 1.812,00 dolar AS per ounce.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun dijadikan acuan turun tipis dari level tertinggi.  

Sedangkan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya sedikit menguat dari level terlemahnya dalam hampir seminggu terakhir, membuat emas yang dihargakan dalam dolar kurang menarik bagi pemegang mata uang non dolar AS.

Baca Juga: Sriwijaya Dempo Run di Sumsel Diharap Jadi Agenda Wisata Nasional

Di tempat lain, penjualan ritel Jepang naik lebih cepat dari yang diperkirakan pada November karena lebih sedikit kasus COVID-19.

Para analis mengatakan perdagangan emas kemungkinan akan tetap tipis dan berlangsung dalam kisaran ketat minggu ini.

Pasar saham di Eropa dan Asia mencatat kenaikan mingguan pada Jumat (24/12/2021), sementara mata uang safe-haven dolar mencatat minggu terburuknya dalam tiga bulan di tengah tanda-tanda varian Omicron tidak akan secara signifikan menggagalkan pertumbuhan ekonomi global.

Logam mulia lainnya di pasar spot, perak naik tipis 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 22,95 dolar AS per ounce, platinum turun 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 970,34 dolar AS per ounce, dan paladium naik 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 1.954,35 dolar AS per ounce. (ANTARA)

Baca Juga: Berlibur di Momen Natal, Warga Sumsel Pilih Berwisata ke Pantai di Lampung

Load More