Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 16 Desember 2021 | 15:10 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Menteri Agama diminta lakukan hal-hal ini setelah banyak kasus kejahatan seksual di lingkungan pendidikan agama terungkap. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

SuaraSumsel.id - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB Marwan Dasopang blak-blakan meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyoroti seleksi guru yang mengajar di pesantren.

Hal itu dikatakan Marwan Dasopang saat merespons langkah Kementerian Agama (Kemenag) yang akan melakukan investigasi seluruh pesantren dan madrasah di Indonesia.

"Bagaimana proses berdiri pesantren itu sudah ada (mekanismenya), tetapi ada enggak sampai menyeleksi guru-guru yang diterima di sana," jelas Marwan Dasopang melansir wartaekonomi.co.id-jaringan Suara.com, Rabu (15/12).

Secara normal, guru-guru yang diterima di suatu pesantren tentu guru yang baik. Perlu kiranya ditambah satu elemen lagi, yakni dimasukannya komponen kekerasan seksual menjadi poin seleksi para guru tersebut.

Baca Juga: Jalin Kerjasama, Sumsel dan Rumania Bahas Modifikasi Cuaca Dukung Food Estate

"Begitu pesantren berdiri dan merekrut semua SDM yang dibutuhkan, di situ harus ada yang disebut (cara) menangkap potensi adanya kekerasan seksual," katanya.

Selain itu, ke depan pencegahan kekerasan seksual tak bisa berhenti di situ saja.

Marwan Dasopang mengatakan harus ada pengawasan berkelanjutan, termasuk kegiatan di luar jam pelajaran di pesantren.

"Komponen pengawasannya harus ada tentang kekerasan seksual. Kalau investigasi menteri menyasar ke situ, kami dukung, lah," katanya.

Gus Yaqut memang akan menginvestigasi seluruh pesantren dan madrasah.

Baca Juga: Vaksin COVID-19 untuk Anak Sumsel Belum Bisa Dilaksanakan, Penyebabnya Karena Hal Ini

Gus Yaqut ingin melakukan mitigasi awal agar kejadian bejat yang dilakukan guru Herry Wirawan ke santriwatinya tak lagi terulang.

Load More