Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 06 Desember 2021 | 06:10 WIB
Tanaman sawit. Haga jual tanaman sawit dan karet membuat nilai tukar petani Sumsel naik. [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Harga jual karet dan tandan buah segar atau TBS di Sumsel mengalami kenaikan. Kondisi ini membuat Nilai Tukar Petani (NTP) perkebunan rakyat di Provinsi Sumatera Selatan terus membaik pada triwulan ke IV ini.

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan Sukerik mengatakan NTP tanaman perkebunan rakyat tercatat indeksnya mencapai 121,72 atau meningkat 1,07 persen dibandingkan Oktober 2021.

“Jika NTP indeksnya di atas 100 maka artinya pekebunnya mendapatkan untung,” kata Sukerik.

Kondisi ini serupa dengan NTP perternakan yang tercatat indeksnya 101,67 atau naik 0,22 persen dibandingkan bulan Oktober.

Baca Juga: Jumlah Penumpang Angkutan Udara di Sumsel Mulai Pulih, Naik 46,56 Persen

BPS mencatat terdapat dua sektor yang indeks masih di bawah 100 yakni NTP tanaman pangan 88,46 atau turun 2,36 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan NTP hortikultura 88,64 atau naik 0,36 persen dari Oktober 2021.

Secara keseluruhan Sumsel mengalami kenaikan Nilai Tukar Petani sebesar 0,4 persen dibandingkan bulan sebelumnya atau dari 111,96 menjadi 112,40 pada November 2021.

Harga TBS di tingkat petani berada di kisaran tinggi karena dipengaruhi melambungnya harga minyak sawit di pasaran global.

Sementara untuk harga karet juga mulai membaik, yakni berada di kisaran Rp10.000 per kilogram (kadar kering 50 persen) dari sebelumnya Rp7.000 per kilogram pada 2019. (ANTARA)

Baca Juga: 25 Narapidana Sumsel Dipindah ke Nusakambangan, 9 Divonis Hukuman Mati

Load More