Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 04 November 2021 | 10:05 WIB
Ilustrasi garis polisi. Warga SAD bentrok dengan perusahaan sawit, tiga sekurity tertembak. [Suara.com/Andri Yanto]

SuaraSumsel.id - Warga Suku Anak Dalam (SAD) bentrik dengan perusahaan sawit PT. PKM di kabupaten Sarolangun, Jambi akibatnya tiga petugas keamanan atau satpam mengalami luka tembak.

Diketahui luka tembak itu berasal dari senjata laras panjang rakitan.

Pihak kepolisian masih melakukan pendekatan terhadap warga setelah bentrok tersebut terjadi. Polisi berharap warga menyerahkan senjata laras panjang rakitan tersebut.

"Saya diperintahkan Kapolda Jambi untuk turun langsung ke lapangan melakukan pendekatan persuasif kepada warga SAD agar mereka tidak mudah terprovokasi dengan isu negatif," kata Kaurbinplin Subbid Provos Bidang Propam Polda Jambi AKP S. Nababan melallui keterangan tertulisnya yang diterima di Jambi, Kamis.

Baca Juga: 1.200 Anak Sumsel Korban Pandemi COVID-19, Terbanyak di Palembang

"Makanya, saya turun sendiri agar warga SAD jangan sampai dipengaruhi, dan mereka mau menyerahkan senjata api rakitan kepada polisi," kata AKP Nababan.

Wakapolda Jambi Brigjen Pol. Yudawan berjanji memberikan penanganan sesuai dengan prosedur dan proses hukum yang berlaku atas kasus penembakan oleh warga SAD terhadap satpam perusahaan perkebunan pada pekan lalu.

Dalam kasus penembakan tersebut, diketahui warga SAD itu memakai senjata api rakitan laras panjang atau kecepek (senapan lantakan) terhadap tiga satpam perusahaan sawit PT PKM.

Merereka mengalami luka tembak di bagian tangan dan kaki saat ini dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Kolonel Abundjani Bangko, Merangin.

Kepolisian kemudian berkomunikasi dengan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun dalam memproses SAD. Polisi akan menangani kasus ini sesuai dengan prosedur. (ANTARA)

Baca Juga: Gelar Vaksinasi, Gerindra Sumsel Bagikan Paket Sembako kepada Peserta Vaksin

Load More