Tasmalinda
Rabu, 03 November 2021 | 10:34 WIB
Rokok. Saat pandemi, perokok Indonesia beralih ke jenis rokok lebih murah.

SuaraSumsel.id - Penelitian pada bulan Desember 2021 sampai dengan awal tahun lalu menyebutkan jika perokok meningkatkan konsumsi rokoknya selama 10 bulan awal pandemi COVID-19.

Penelitian yang merupakan kerjasama Komisi Nasional Pengendalian Tembakau, Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) dan Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia memperlihatkan jika COVID-19 tidak berpengaruh banyak pada perilaku merokok masyarakat Indonesia.

Melansir Suara.com,  55 persen responden tidak mengubah konsumsi rokok per hari. Hanya 42 persen responden yang mengaku mengurangi konsumsi rokoknya.

“Berdasarkan tindak lanjut penelitian tersebut, yang berupa wawancara mendalam, kami menemukan bahwa perokok mengurangi konsumsi rokok untuk menghemat belanja mereka,” terang Wakil Tim Peneliti Krisna dalam webinar “Tapak Tilas Advokasi Harga Rokok di Indonesia”, Selasa (2/11/2021).

Baca Juga: 1.200 Anak Sumsel Korban Pandemi COVID-19, Terbanyak di Palembang

Meskipun terdapat bukti ilmiah bahwa merokok dapat memperparah Covid-19, Krisna mengatakan bahwa mayoritas perokok tidak mempercayai bukti ilmiah tersebut.

Berdasarkan penelitian pada Mei 2021 itu, sebanyak 84 persen dari responden mantan perokok dan bukan perokok mempercayai bahwa perilaku merokok tidak menguntungkan terutama saat mereka terjangkit Covid-19.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat 24 persen responden rokok yang beralih kepada rokok dengan harga lebih murah untuk menghemat pengeluaran mereka.

“Kami melihat bagaimana harga menjadi pertimbangan bapak dan ibu yang masih merokok. Harga juga menentukan rokok mana yang dipilih sehingga kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan harga rokok akan memengaruhi pengambilan keputusan di level individu,” ucapnya. 

Sumber: Suara.com

Baca Juga: Gelar Vaksinasi, Gerindra Sumsel Bagikan Paket Sembako kepada Peserta Vaksin

Load More