SuaraSumsel.id - Deretan kapal-kapal pencari barang-barang kuno di Sungai Musi terus menjadi sorotan. Setelah media asing mengungkapkan temuan emas kuno yang diprediksi pada masa Sriwijaya membuat, profesi ini kembali diulik.
Selama ini, para pencari benda-benda kuno sengaja menyelam dan menjadikan aktivitas tersebut sebagai profesi. Benda-benda yang berada di Sungai Musi banyak disebut berasal dari masa Kerajaan Sriwijaya.
Pernyataan itu pun tidak bisa sepenuhnya disangkal. Karena keberadaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim memang memanfaatkan sungai dan laut menjadi wilayah jelajah, terutama Sungai Musi.
Akan tetapi apakah semua temuan emas tersebut berasal dari massa Sriwijaya, Arkeolog Palembang menyarankan perlu penelitian lanjutan.
Pengakuan seorang penyelam di Sungai Musi, Wisnu, jika ia sudah 12 tahun terakhir menjadi penyelam yang sengaja mencari harta tersimpan alias harta karun kerajaan Sriwijaya di Sungai Musi. Hal ini, lebih disebabkan karena temuan tersebut telah ditunggu oleh calon pembeli.
" Untuk mendapatkan barang - barang kerjaan sriwijiya , saya harus menyelam ke dasar sungai hingga 35 meter. Sebelum menyelam kami tim penyelam harus melihat arus air dan cuaca dulu kalau cuaca tidak bagus maka kami tidak menyelam karena menyelam harus tergantung arus air juga," katanya kepada Suara.com, Jumat (29/10/2021).
Dikatakan Wisnu, ia bersama timnya yang terdiri dari tujuh sampai orang biasanya menyelam di dekat Pulau Kemaro.
Selama menyelam sudah bermacam - macam barang yang ia temui mulai dari besi - besi tua, keramik porcelen, gerabah, cincin mulai dari emas, perak, kuningan dan tembaga.
"Kalau porcelen biasanya lihat dari dinastinya, selama ini kebanayakan dapat dari Dinasti Ching, dinasti yang paling muda. Untuk harga jual porcelen ini biasanya Rp200 ribu," kata Wisnu.
Baca Juga: Dirampas Puluhan Tahun, Warga Tanjung Rancing Sumsel Siap Rebut Tanah yang Dikuasai PT TMM
Sedangkan benda lain seperti cincin emas untyk harga jualya yang paling tinggi satu gram dihargai Rp1 juta itu pun melihat motifnya.
Kalau motifnya bagus maka harga jual akan lebih tinggi. Sementara untuk cincin perak dan kuningan dihargai Rp200-500 ribu.
"Sudah ada kolektor yang datang ke rumah saya karena saya sudah 12 tahun menyelam jadi sudah banyak yang kenal. Kalau memang tidak.laku biasanya saja jajakan di media sosial (medsos) ," ungkapnya.
Masih dikatakan Wisnu, selama mencari harta karun di Sungai Musi, ia pernah mendapat satu buah mangkok besar itu terjual dengan harga Rp75 juta.
Bahkan juga pernah barang kuno tersebut hanya terjual dengan harga Rp100-50ribu. Menurut Wisnu dalam satu minggu, ia biasanya menyelam mencari harta karun selama lima hari.
" Gergantung fisik juga untuk mencari harta karun ini kalau fisik lagi kuat maka bisa setiap hari menyelam karena memang hasilnya menggiurkan," tuturnya.
Tag
Berita Terkait
-
Heboh Temuan Emas Kuno di Sungai Musi, Arkeolog Ungkap Penyebabnya
-
Menilik Sriwijaya dalam Manga, Alea and Forgotten Empire
-
Sejarah Kerajaan Sriwijaya, Mulai dari Kejayaan Hingga Keruntuhan
-
Kerajaan Sriwijaya: Sejarah, Wilayah Kekuasaan, dan Masa Kejayaan
-
Saat Pulau Kemaro Dikaitkan dengan Sriwijaya, AMPPK: Perlu Analisis Sejarah
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
Terkini
-
Anti Belang & Kusam! 5 Sunscreen Juara untuk Wanita Hobi Lari Agar Wajah Tetap Kinclong
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Pelestari Tunggu Tubang, Penjaga Adat dan Harapan Pangan Berkelanjutan di Sumatera Selatan
-
5 Rekomendasi Sepatu HOKA Terbaik untuk Remaja Putri: Nyaman dan Gaya untuk Tiap Aktivitas
-
5 Model Adidas 'Underrated' yang Bikin Kamu Tampil Beda dari Pengguna Samba