Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Sabtu, 30 Oktober 2021 | 19:55 WIB
Minah memperlihatkan logo pempek buatannya [Suara.com/Tasmalinda]

Beberapa dampak go-digital mengakibatkan 96 persen mitra UMKM pertama kali go online saat bergabung GoFood, peningkatan omzet UMKM hingga 30 persen dan 100 persen UMKM mengalami peningkatan volume transaksi setelah mitra GoFood.

Selain itu, 87 persen mitra UMKM mengalami kenaikan volume transaksi di atas 10 persen, serta 94 persen respon UMKM mendapat pelanggan baru saat bergabung GoFood.

“Gojek sadar, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Gojek berperan mendukung teman-teman pelaku usaha terus memperoleh akses go-digital, terlebih di masa pandemi, saat masyarakat semakin mengedepankan transaksi nontunai agar dapat meminimalisir kontak fisik langsung,” jelas Sahli medio Mei 2021 lalu.

Setidaknya hal tersebut membuat gegap langkah kaki Minah di pagi hari, masih bertahan dan dapurnya makin ramai pembeli.

Baca Juga: Dirampas Puluhan Tahun, Warga Tanjung Rancing Sumsel Siap Rebut Tanah yang Dikuasai PT TMM

Selain kedatangan pembeli yang berangsur pulih, Minah juga dibanjiri pembeli onlinenya. Dikatakan Minah, biasanya pesanan online lebih banyak konsumen akhir.

Segmen pembeli online pempek Minah, lebih banyak keluarga yang masih ingin melahap pempek harga ekonomis meski berada di rumah. Pesanan lainnya, ialah para pegawai perkantoran yang mulai kembali aktif work from office (WFO).

“Beli pempek di Seberang Ulu sekarang lebih mudah. Tinggal Go-Food, banyak pilihan pempek ekonomis dari dapur-dapur UMKM di sana, pilihannya banyak, dan biasanya enak-enak, karena hangat dari wajan gorengan mereka,” ujar Jati, pegawai swasta perbankan belum lama ini.

Load More