Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 24 Oktober 2021 | 07:05 WIB
Proses kelahiran anak kembar pada ibu usia 41 tahun di Palembang [Istimewa]

 Peserta program bayi tabung, diakuinya ada sekitar 20-30 pasien per bulan. Diantaranya, sekitar 45 persen sudah berhasil hamil. 

Salah satu faktor pasien tersebut memilih bayi tabung adalah karena usia ibu sudah di atas 40 tahun.

Karena untuk hamil di usia itu memang cukup sulit, kualitas telur akan berpengaruh. Kemudian ada gangguan polycystic ovarian syndrome (PCOS) dan diabetes. Sehingga memilih program bayi tabung untuk perencanaan kehamilan. 

PCOS merupakan gangguan faktor hormonal yang mengganggu sampai terjadinya ketidakhamilan. Ketidaknormalan itu mengakibatkan telur-telur di ovarium tidak subur dan mengganggu. 

Baca Juga: Sektor Pariwisata Daerah Andalkan Kreativitas Millenial Sumsel

"Paling banyak tanda faktor hormonal ditemukan adalah jarang mens. Misalkan 2-3 bulan sekali," ujarnya. 

Biasanya dicirikan dengan jarang terjadi mens, obesitas, hormon laki-laki terlalu tinggi ditandai banyak tumbuh rambut kaki dan kumis, hyper androgen ditandai dengan banyak jerawat. Apabila jika istri sudah mengalami haid yang tidak teratur, jarang atau siklusnya memanjang. 

Menurut Variantono, Ibu bayi kembar tersebut bernama Sri, seorang warga Palembang yang berprofesi sebagai seorang notaris. Ia merasa senang bahagia dan excited atas keberhasilan program kehamilan bayi tabung tersebut. Usia ibu tersebut sudah 41 tahun. Sudah menikah lebih dari 4 tahun namun belum kunjung memiliki momongan. 

Kondisi bayi memang kurang bulan, tapi beratnya cukup optimal dan lahir sehat. Yakni dengan bobot 2,1 kg dan 1,9 kg. Lantaran, mengandung anak kembar dan ibu sudah kesakitan maka dilakukan cesar pada usia kandungan 36 minggu.

Kontributor: Welly Jasrial Tanjung 

Baca Juga: Forum Admin Media Sosial Sumsel Terbentuk, Bakal Gelar Jambore

Load More