SuaraSumsel.id - Sebuah poster serial drama korea ala 'Squid Game' dengan tokoh utama yang diubah menjadi Presiden Jokowi dan Maruf Amin muncul di dunia maya.
Diketahui poster ini ditujukkan untuk memperingati 2 tahun Pemerintahan Presiden Jokowi-Wakil Presiden.
Melansir Suarasumut.id-jaringan Suara.com, akun yang membagikannya ialah Instagram @official.pemausu. Pada Rabu (20/10/2021), poster ini pun dikomentari warganet.
Selain Jokowi-Ma'ruf serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Poster ini dilengkapi dengan narasi Rezim Kabinet Indonesia Mundur, bansos dan uang.
Baca Juga: Unik! Nama Anak di Sumsel Ini, ABCDEF GHIJKL Zuzu
Di halaman selanjutnya, juga terdapat penilaian soal kinerja yang diperoleh pemerintahan Jokowi Maaruf Amin yang dinilai gagal dengan nilai E dan D.
"Kabinet Indonesia Maju sudah 2 tahun menjalankan kepemimpinannya. Dan kini dirasakan banyak mengalamai kemunduran. Banyak persoalan di tengah masyarakat yang belum bisa ditangani dengan baik, misalnya sektor pendidikan yang mengalami kasus pembungkaman dalam kebebasan bersuara dan politisasi jabatan akademik, sektor ekonomi semakin menangguhkan oligarki dan semakin mempercepat pertumbuhan penindasan dengan adanya UU Cipta Kerja Omnibuslaw, Kasus Korupsi yang berkorelasi dengan Pelemahan Lembaga anti Rasuah dari UU hingga skandal UU, penegakan hukum, kebebasan demokrasi, dan masih banyak lagi," tulis dalam unggahan.
"Banyak kebijakan yang tidak berpihak terhadap masyarakat, dan mungkin akan terus menerus membuat kebijakan yang sangat tidak berpihak pada masyarakat. Dan kini Perlu adanya sikap tegas dari pemerintah yang berpihak terhadap kerakyatan yang berperikemanusiaan," tulisnya.
Beberapa waganet pun mengomentari unggahan tersebut.
"Awas nanti ternyata kabinet rekacipta yang nilai nya segitu," tulis warganet.
Baca Juga: Piala Gubernur Sumsel U-20 2021 Segera Bergulir, Dibagi 4 Group
"Duh raport merah semua dong," tulis warganet lainnya.
"Admin kurang riset nih. Miris sih liat ini. Msh subjektif dan debatable bgt. Kalo mau kasih penilaian itu harus ada indikator penilaian atau tolok ukur keberhasilannya Min. Perlu juga dipaparkan data2 yg relate dan relevan, karena kita sebagai mahasiswa hrs evidence-based kan ya, biar ga jatohnya kaya kritik kosong. Oh wait, apa ini sebagai bentuk auto-kritik?" tulis warganet.
"Mahasiswa kalau mau protes harus ada kajiannya dong :(," tulis elfrilidwinar
Berita Terkait
-
Mahasiswa USU Ditangkap Saat Pesta Ganja Bakal Dijadikan Duta Anti Narkoba
-
BNN Gerebek Pesta Narkoba di USU, Ini Kata Bobby Nasution
-
Ngeri! Kampus USU Digerebek BNN: Puluhan Mahasiswa, Alumni hingga Warga Kena Ciduk
-
USU Kosongkan Rumah Dinas yang Ditempati Keluarga Almarhum Surman Manik
-
Fakultas Kedokteran USU Salurkan Bantuan ke Kampung Nelayan
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
6 Pilihan Sepatu Lari Hitam-Putih: Sehat Bergaya, Terbaik untuk Pria dan Wanita
-
Pak Erick Thohir Wajib Tahu! Liga Putri Taiwan Cuma Diikuti 6 Tim
-
5 Rekomendasi Tas Sekolah Terbaik, Anti Air dan Tali Empuk Hindari Pegal
-
4 Rekomendasi HP Infinix Murah dengan NFC Terbaru Juli 2025
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Masih Lancar!
Terkini
-
Lebih Banyak Beli Rokok daripada Beras? Ini Fakta Mengejutkan Warga Sumsel
-
6 Pilihan Sepatu Lari Hitam-Putih: Sehat Bergaya, Terbaik untuk Pria dan Wanita
-
7 Amplop DANA Kaget Terbaru No Tipu-tipu, Rebut Saldo Bernilai Ratusan Ribu
-
Usai Jembatan Ambruk, Bursah Zarnubi Setop Total Angkutan Batu Bara di Lahat
-
5 Desain Fasad Rumah Minimalis Paling Keren: Tampil Menonjol di Lingkungan Sekitar