SuaraSumsel.id - Nama KH Yahya Colil Staquf atau dikenal dengan Gus Yahya menjadi satu-satunya nama yang diusulkan pengurus Wilayah dan Cabang Nahdlatul Ulama se Sumatera Selatan menjadi
mendukung KH Yahya Colil Staquf (Gus Yahya) menjadi Ketua Umum PBNU dalam Muktamar NU yang akan digelar 23-25 Desember 2021 mendatang.
Dukungan ini mereka sampaikan dalam silaturahmi PWNU dan PCNU se Sumatera Selatan yang digelar secara hibrid daring dan luring, Kamis (7/9/2021).
“Seluruh PCNU se Sumsel mendoakan Gus Yahya Mudah-mudahan Desember 2021 (saat muktamar NU) menjadi ketua umum PBNU,” kata Ketua PWNU Sumsel KH Amiruddin Nahrawi yang diamini seluruh pengurus PWNU dan PCNU yang hadir.
Dalam keterangan persnya pada Suara.com, tak hanya mendukung Gus Yahya, PWNU dan PCNU se Sumatera Selatan juga mendoakan dan mendukung KH Miftachul Ahyar kembali menjadi Rois Aam PBNU.
“Sekali lagi kita doakan Gus Yahya menjadi Ketum PBNU dan KH Miftachul Ahyar menjadi Rois Aam PBNU. Alfatihah,” ujar KH Amiruddin.
Sementara itu, Ketua PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang turut hadir dalam silaturahmi secara daring mengajak seluruh pengurus PWNU dan PCNU Sumatera Selatan tidak sekadar mendukung tapi juga berjuang bagi Gus Yahya.
“Tadi Cak Amir (KH Amiruddin) mendoakan Gus Yahya. Mendoakan berarti berjuang agar PBNU bisa lebih baik lagi. Kita ingin NU lebih baik lagi,” kata Gus Ipul.
Memperjuangkan Gus Yahya sebagai Ketua Umum adalah sebuah keharusan karena Gus Yahya juga merupakan salah satu kader muda NU yang sudah sejak awal disiapkan oleh KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) menjadi ketua PBNU.
Baca Juga: Kasus Investasi DHD Farm di Sumsel, Korban Alami Kerugian Ratusan Miliar Rupiah
“Dan Gus Yahya adalah salah satu yang disiapkan oleh Gus Dur. Dan kita berharap NU lebih baik lagi,” ujar Gus Ipul.
Hal yang sama diungkapkan Nusron Wahid yang dalam silaturahmi kali ini hadir di Palembang.
“Bahwa NU mendatang mutlak dipimpin yang muda. PBNU memerlukan perubahan kepemimpinan yang lebih fresh,” kata Nusron.
Mantan Ketua Umum GP Ansor ini mengatakan, peta demografi dunia saat ini didominasi kaum muda sehingga lahan dakwah NU-pun juga di lingkungan anak muda.
“Itulah kenapa NU membutuhkan Gus Yahya. Apalagi beliau ini ke NU-annya tidak diragukan lagi karena putra KH Cholil Bisri dan keponakan KH Mustofa Bisri,” ujar Nusron.
Selain sosok yang muda dan energik, kepemimpinan PBNU juga harus berbasis pesantren yang tidak ketinggalan dengan dunia modern.
Berita Terkait
-
Jelang Muktamar NU ke-34, Said Agil Siradj Cari Dukungan Kiai Khos di Kediri
-
Said Aqil Siradj Siap Maju Ketum PBNU Ketiga Kali di Muktamar Ke-34 NU Usai Ketemu Jokowi
-
Peneliti AS: NU Prakarsai Reformasi Citra Islam di Dunia
-
Said Aqil Sebut Jokowi sebagai Bapak Infrastruktur, Ini Alasannya
-
Semua Rakyat Nikmati Keberhasilannya, Ketum PBNU: Pak Jokowi Bapak Infrastruktur
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 8 Juli: Raih Skin Senjata, Diamond, dan Katana
- Pemain 1,91 Meter Gagal Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Kini Bela Tim di Bawah Ranking FIFA Garuda
- 5 Jet Pump Terbaik untuk Sumur Bor, Kuat Sedot Air dari Kedalaman 40 Meter
Pilihan
-
Setelah Diultimatum Pelatih, Marselino Ferdinan Justru 'Menghilang' dari Skuad Oxford United
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Tahan Banting Terbaru Juli 2025, Desain Kuat Anti Rusak
-
Fenomena Magis Pacu Jalur, Tradisi Kuansing Riau Kini Viral lewat Aura Farming
-
Tarif Trump 32 Persen Buat Menteri Ekonomi Prabowo Kebakaran Jenggot
Terkini
-
5 Ide Jenius Desain Teras Rumah 6x10: Sempit Bukan Berarti Sumpek, Justru Makin Estetik!
-
Baru Mulai Lari? Hindari Salah Beli Sepatu dengan 7 Tips Ini
-
Rumah ala Drakor Bukan Sekadar Impian! Ini 7 Trik Interior Korea yang Bisa Kamu Coba
-
Tren Perhiasan 2025: 5 Alasan Gen Z Pilih Rose Gold daripada Emas Kuning
-
Koperasi Merah Putih Jadi Harapan Baru Ekonomi Desa, Ini Gebrakan OJK dan Pemprov Sumsel