SuaraSumsel.id - Merokok di dalam mobil atau kabin merupakan hal yang berbahaya. Baik berbahaya bagi kesehatan juga pengendara. Merokok di dalam mobil memiliki tiga alasan yang mengakibatkan hal tersebut berbahaya.
Merokok sambil mengemudi akan mengganggu konsentrasi. Hal ini karena, salah satu tangan harus memegang setir sambil kedua jarinya menjepit batang rokok.
Selain itu, membuang abu rokok sambil menyetir akan menganggu pengendara yang berada di belakang mobil.
Melansir ANTARA, Aftersales Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara mengatakan banyak kerugian yang dirasakan oleh AutoFamily jika merokok di dalam mobil.
Oleh karenanya, hindari merokok di dalam mobil dan jaga kondisi kabin agar selalu bersih dan rapi sehingga nyaman saat digunakan.
1. Sirkulasi AC kotor
Asap rokok mempunyai potensi masuk ke dalam sistem sirkulasi AC, lalu mengendap sehingga udara dari AC mobil akan bercampur dengan nikotin membahayakan.
Asap rokok juga akan menempel pada filter bahkan menempel pada Evaporator AC yang dapat membuat bau tidak hilang meski sudah dilakukan penggantian filter kabin.
Aroma tidak sedap dari bekas asap rokok akan terus ikut bersirkulasi waktu AC dinyalakan sehingga berpotensi mengganggu kesehatan pemakainya.
Baca Juga: Lebih Waspada, Kematian Anak Sumsel akibat Terpapar COVID-19 Tinggi
2. Meninggalkan bau
Asap rokok akan bertahan dan menempel di berbagai sudut kabin mobil, terutama area kokpit seperti dasbor, setir, dan panel.
Aroma tidak sedap khas nikotin bakal terus menempel dan akan sangat sulit dihilangkan. Cobalah perhatikan atap kabin mobil, jika ada bercak kuning berarti pemiliknya gemar merokok di dalam mobil.
3. Mobil berpotensi sulit dijual
Calon pemilik mobil pasti tidak ingin membeli mobil bekas dengan aroma rokok atau bahkan ada bercak nikotin di dalam mobil. Kalaupun harus diperbaiki, butuh biaya besar untuk mengembalikan kebersihan kabin mobil dari aroma rokok.
Solusi
Tidak ada solusi lebih bijaksana selain tidak merokok di dalam mobil. Selain untuk menjaga kesehatan, upaya tersebut dapat mencegah kabin dari kontaminasi asap racun sisa rokok, termasuk abu, bara api, puntung rokok, dan noda bekas rokok yang akan membuat kabin kotor.
Cara paling mudah adalah dengan membersihkan interior seminggu sekali sekaligus mencuci keseluruhan mobilnya.
Kurangi frekuensi buka-tutup kaca dan pintu mobil jika tidak dibutuhkan untuk mencegah udara kotor masuk. (ANTARA)
Tag
Berita Terkait
-
PENTING Cara Menurunkan Darah Tinggi, Belajar Mengelola Stress
-
PDPI: Setop Merokok Jalan Terbaik Kembalikan Beberapa Kerusakan pada Paru-Paru
-
7 Cara Menurunkan Darah Tinggi: Olahraga hingga Stop Merokok
-
Perilaku Merokok Tak Berubah Selama Pandemi dan 4 Berita Kesehatan Menarik Lainnya
-
Covid-19 Serang Paru, Tapi Perilaku Merokok Selama Pandemi Tidak Berubah
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Hemat Jutaan Rupiah! Ini 4 Cara Bikin Foto Pre Wedding Spektakuler Pakai AI dari Rumah
-
Buruan Serbu! Promo Minyak Goreng Alfamart Weekend Ini Cuma Tiga Hari
-
Sisi Lain Sri Mulyani Usai Lepas Jabatan Menteri: Kau Anak Panah, Aku Busurnya
-
Lebih dari Sekadar Miniatur AI: 4 Cara Memilih Foto yang 'Bercerita' untuk Hasil Penuh Emosi
-
Saksikan Kisah Tunggu Tubang di UIN Raden Fatah Palembang: Film, Foto, dan Diskusi Publik