SuaraSumsel.id - Harga telur ayam anjlok di sejumlah daerah, termasuk kota Palembang Sumatera Selatan. Harganya terus turun dan menyentuh dibawah harga Rp20.000 per Kilogram.
Pantauannya, di pasar 26 Ilir Kota Palembang , Kamis (23/9/2021) harga telur ayam anjlok hari ini Rp18.000 per kilogram di level pedagang grosir. Harga ini terendah dibandingkan beberapa hari sebelumnya.
"Harga telur ayam ini sudah yang paling rendah, di mana sebelumnya Rp20.000," keluh Sari pedagang telur ayam.
Meski harga telur ayam turun, namun daya beli tidak juga meningkat. "Walau sudah murah namun tidak terlalu banyak yang beli," sambungnya.
Berbeda sedikit di pasar Perumnas Sako Palembang, harga telur ayam lebih rendah lagi, yakni menyentuh Rp17.500/kilogram.
Sedangkan di pedagang pengecer harga telur ayam Rp 20.000.
" Ini sudah turun sebelumnya Rp 21 ribu sampai Rp 22ribu," kata Metilda.
Peternak telur ayam, Jono mengatakan sudah hampir satu bulan ini harga telur ayam memang anjlok. Dari kadang telur ayam, hargannya Rp.15.000 per kilogram.
Menurutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sangat berpangaruh pada harga telur ayam ini.
Baca Juga: Sumsel Terima Dana Hibah Amerika Serikat, Berikut Ini 12 Proyek Strategisnya
"PPKM sangat berpengaruh sekitar 50 persen. Telur ayam dari Sumsel di kirim ke Jakarta. Karena daya serap pembeli paling banyak di Jakarta. Nah, ketika PPKM ini daya serapnya berkurang ditambah lagi dibatasi," ungkapnya.
Jono menambahkan ketika harga telur ayam dipaksa harus turun sedangkan harga pakam ayam tetap tinggi. Untuk jagung saja, hargannya Rp5.900.
Harga ini pun setelah Presiden Jokowi meminta harga jagung diturunkan dan saat ini harga pangan jagung Rp5.200.
Sedangkqn harga bungkil ayam Rp9.000 dan sekarang sudah turun Rp7.000, namun dulu normalnya Rp5.000
" Hal ini menyulitkan peternak, turunnya harga telur ayam ini agar daya serap dari rumah tangga bisa banyak membeli namun menyusahkan peternak sebab harga pakan yang tidak wajar. Kami peternak berharap harga pakan bisa turun lagi," ujarnya.
Ketua Asosiasi Masyarakat Perunggasan Sumsel, Ismaidi Chaniago mengatakan karena dipaksakan menurunkan harga telur membuat sebagian peternak ayam petelur merugi.
Berita Terkait
-
Diundang ke Istana, Pembentang Poster ke Jokowi: kalau Ndak Nekat, Ndak Akan Ditanggapi
-
Diserang Virus Hingga Harga Anjlok, Peternak Ayam Petelur di Gunungkidul Bertumbangan
-
Bagikan Telur Gratis ke Warga, Peternak Lamongan Frustasi Harga Telur Hancur Lebur
-
Harga Daging Ayam dan Telur di Solo Turun, Ini Penyebabnya
-
Masuki Pertengahan Bulan Ramadhan, Harga Telur Ayam di Gunungkidul Anjlok
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
Terkini
-
Semangat Kemerdekaan! SKK Migas Sumbagsel Gelar Upacara HUT RI ke-80 di Tengah Laut
-
Review Onix Mexicola: Parfum Viral yang Wanginya Bikin Auto Nengok
-
Staycation Hits Palembang: 5 Hotel dengan Pemandangan Jembatan Ampera Terbaik
-
Bidar di Sungai Musi Palembang Meriah, Tapi Benarkah Sudah Jadi Identitas Sumsel?
-
Lengkap! Fatchu Rohman Jadi Rekrutan Pamungkas Sumsel United Musim Ini