Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 23 September 2021 | 17:46 WIB
Peringatan hari telur yang diselenggarakan Kagama [Welly JS/Suara.com]

SuaraSumsel.id - Harga telur ayam anjlok di sejumlah daerah, termasuk kota Palembang Sumatera Selatan. Harganya terus turun dan menyentuh dibawah harga Rp20.000 per Kilogram. 

Pantauannya, di pasar 26 Ilir Kota Palembang , Kamis (23/9/2021) harga telur ayam anjlok hari ini Rp18.000 per kilogram di level pedagang grosir. Harga ini terendah dibandingkan beberapa hari sebelumnya. 

"Harga telur ayam ini sudah yang paling rendah, di mana sebelumnya Rp20.000," keluh Sari pedagang telur ayam. 

Meski harga telur ayam turun, namun daya beli tidak juga meningkat.  "Walau sudah murah namun tidak terlalu banyak yang beli,"  sambungnya.

Baca Juga: Sumsel Terima Dana Hibah Amerika Serikat, Berikut Ini 12 Proyek Strategisnya

Berbeda sedikit di pasar Perumnas Sako Palembang, harga telur ayam lebih rendah lagi, yakni menyentuh Rp17.500/kilogram. 

Sedangkan  di pedagang pengecer harga telur ayam Rp 20.000.

" Ini sudah turun sebelumnya Rp 21 ribu sampai Rp 22ribu," kata Metilda. 

Peternak telur ayam, Jono mengatakan sudah hampir satu bulan ini harga telur ayam memang anjlok. Dari kadang telur ayam, hargannya Rp.15.000 per kilogram.

Menurutnya  Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sangat berpangaruh pada harga telur ayam ini. 

Baca Juga: Dinkes Sumsel Klaim Tingkat Keterisian Rumah Sakit Covid-19 Turun Drastis

"PPKM sangat berpengaruh sekitar 50 persen. Telur ayam dari Sumsel di kirim ke Jakarta. Karena daya serap pembeli paling banyak di Jakarta. Nah, ketika PPKM ini daya serapnya berkurang ditambah lagi dibatasi," ungkapnya. 

Jono menambahkan ketika harga telur ayam dipaksa harus turun sedangkan harga pakam ayam tetap tinggi. Untuk jagung saja, hargannya Rp5.900.

Harga ini pun setelah Presiden Jokowi meminta harga jagung diturunkan dan saat ini harga pangan jagung Rp5.200.

Sedangkqn harga bungkil ayam Rp9.000  dan sekarang sudah turun Rp7.000, namun dulu normalnya Rp5.000 

" Hal ini menyulitkan peternak, turunnya harga telur ayam ini agar daya serap dari rumah tangga bisa banyak membeli namun menyusahkan peternak sebab harga pakan yang tidak wajar. Kami peternak berharap harga pakan bisa turun lagi," ujarnya. 

Ketua  Asosiasi Masyarakat Perunggasan Sumsel, Ismaidi Chaniago mengatakan karena dipaksakan menurunkan harga telur membuat sebagian peternak ayam petelur merugi. 

" Turunnya harga telur ayam ini sudah hampir satu bulan ini. Dipaksa diturunkan harga telur ayam ini agar meningkatkan daya beli masyarakat namun pasar sepi karena PPKM," ujarnya. 

Menurut Ismaidi, baru sekarang terjadi anjloknya harga turun. Bahkan di Sumatera Selatan, ada satu peternak ayam petelur yang tutup usahanya karena hal ini. 

"Satu peternak di Sumsel terpaksa tutup karena hal ini dan semoga ini cepat kembali pulih," pungkasnya. 

Kontributor: Welly Jasrial Tanjung

Load More