SuaraSumsel.id - Kelompok militan Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Ali Kalora tewas tertembak. Ali Kalora ialah petinggi yang tersisa dari kelompok MIT, semenjak Santoso alias Abu Wardah tewas dalam penyergapan aparat pada 2016 lalu.
Ali Kalora ialah pemimpin kelompok radikal Poso yang 'tidak diperhitungkan'. Dia ditunjuk sebagai pemimpin kelompok menyusul diringkusnya pentolan kelompok MIT Basri alias Bagong, di tahun yang sama.
Ali Kalora dan anggota MIT Ikrima tewas dalam baku tembak dengan Satuan Tugas Madago Raya di wilayah pegunungan Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (18/9/2021).
Melansir BBC Indonesia-jaringan Suara.com, berikut sejarah MIT.
Baca Juga: Viral Krisdayanti Beberkan Gaji DPR, Segini Penghasilan DPRD Sumsel Perbulan
Kemunculan MIT tidak lepas dari keberadaan Jemaah Ansharut Tauhid (JAT) yang didirikan Abu Bakar Ba'asyir pada 2008.
Salah satu pimpinan JAT, Abu Tholut, datang ke Poso menjumpai Yasin dan Santoso guna menjadikan wilayah itu sebagai pusat negara Islam dengan membentuk JAT Poso, yang kemudian menjadi cikal bakal MIT.
Yasin berperan sebagai Ketua dan Santoso menjadi penanggung jawab pelatihan militer.
Tahun 2010, JAT Poso mengumpulkan senjata dan melakukan pelatihan militer di pegunungan. Dua tahun kemudian, Santoso ditunjuk menjadi pemimpin MIT.
Sejak saat itu beragam aksi teror terjadi di Sulawesi Selatan, seperti pembunuhan dua anggota polisi dan penembakan tiga anggota Brimob tahun 2012, serta pembunuhan warga sipil tahun 2015
Baca Juga: Tersangka Korupsi BUMD PDPDE, Mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin Ditahan
Setahun kemudian di tahun 2016, dalam operasi gabungan Tinombala, Santoso tewas dalam baku tembak di Pegunungan Desa Tambarana.
Kursi pimpinan kemudian dipegang oleh Ali Kalora hingga Sabtu pekan lalu, ketia ia tewas dalam baku tembak. Di masa kepemimpinan Ali Kalora beragam aksi terorisme dilakukan.
Paska Ali Kalora tewas
Pengamat terorisme dari Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah, Muhammad Khairil, menilai kematian Ali Kalora dianggap tidak serta-merta melemahkan bahkan mengakhiri kelompok militan Mujahidin Indonesia Timur.
Khairil menduga, MIT masih akan melakukan rekrutmen dan doktrinasi kepada calon penerusnya.
Hal itu dibuktikan, berdasarkan kilas sejarah, dengan terus beraksi kelompok bersenjata ini saat pemimpin mereka tewas
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Polisi Pastikan Pimpinan Teroris Poso Ali Kalora Tewas Dalam Kontak Tembak
-
Buron Teroris Poso Diminta menyerahkan Diri, Polisi: Apabila Bertemu di Lapangan...
-
Pimpinan Teroris Poso Ali Kalora Tewas Ditembak Satgas Madago Raya
-
Tembak Mati Pimpinan Teroris MIT, Satgas Madago Raya Buru Sisa-sisa Anak Buah Ali Kalora
-
Detik-detik Teroris Ali Kalora Ditembak Mati, Dieksekusi Saat Terpisah dari Kelompoknya
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 30 Juni: Ada Emote Keren dan Bundle Menarik
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
Pilihan
-
5 Sepatu Lokal Mulai Rp50 Ribuan yang Wajib Dikoleksi, Modis buat Tunjang Aktivitas
-
5 Sepatu Lari Lokal Mulai Rp100 Ribuan, Tampil Stylish Bikin Olahraga Jadi Trendi
-
Demo Zero ODOL, Menko Airlangga: Semua Aspirasi Kita Tampung!
-
Gara-gara Keributan Antar Kampung, Sekolah di Mataram Ini Hanya Dapat 2 Siswa
-
PMI Manufaktur RI Anjlok, Menko Airlangga: Industriawan Lagi Pesimistis!
Terkini
-
8 Cara Ampuh Cegah Perut Kembung saat Cuaca Panas, Nomor 4 Sering Diabaikan!
-
Warna Sepatu Lari 2025: Neon Mencolok vs Netral Elegan, Kamu Tim Mana?
-
Dana Kaget Rp100 Ribu: Jangan Sampai Ketinggalan! Klaim Saldo DANA Gratis Sekarang Juga!
-
Bank Sumsel Babel Dukung Laskar Pandu Satria, Cetak Generasi Muda Berjiwa Pemimpin
-
Kulit Awet Muda? Ini 5 Rahasia Skincare yang Wajib Kamu Tahu di Setiap Tahapan Usia!