"Jadi kembali ke orang tua anak apakah masih mau menyekolahkan anaknya di sana," tutupnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sumsel, Kombes Pol Hisar Siallagan mengatakan Junaidi (22) pelaku pedofil tidak mengalami gangguan jiwa.
Junaidi adalah pengajar Pondok Pesantren AT di Kabupaten Banyuasin yang menyodomi belasan Anak.
"Jadi dia bisa mempertanggungjawabkan perbuatan di mata hukum," ujar Hisar Siallagan,Sabtu (18/9/2021).
Menurut Hisar, saat ini yang paling penting adalah memberikan pendampingan kepada para korbannya. Pasalnya, dari 26 korban ini ada 11 orang yang sudah disodomi.
"Mereka ini butuh cepat penangganan trauma healing agar masa depannya tidak rusak bahkan bisa menjadi predator nantinya. Maka dari itu kami memghimbau dan mengajak Dinas Pemerdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (PPPA) Sumsel untuk membantu menyebuhkan trauma korban," ungkapnya.
"Selain itu juga, kami mengajak Dinas Sosial,LSM yang menanggani Perempuan dan Anak untuk membantu trauma healing kepada para korban. Sedangkan kami fokus penegakkan hukum," tambahnya.
Lanjut Hisar, anak - anak yang menjadi korban ini memiliki masa depan. Jadi pihaknya benar - benar menghimbau dan berharap kepada para instasi yang terkait untuk membantu memulihkan trauma mereka.
Baca Juga: Ramai Seruan Boikot, Ini Jumlah Subscriber YouTube Deddy Corbuzier Sekarang
Pasalnya, sambung Hisar lagi para korban ini ada yang satu kali di Sodomi, dua kali bahkan sampai 10 kali.
"Nah yang 10 kali ini yang kami takutkan karena masa depannya bisa rusak maka dari itu butuh cepat penangganan trauma healing," tegasnya.
Ditanya mengenai apakah tersangka Junaidi ini pernah menjadi korban tindakan asusila ketika ia kecil, Hisar menuturkan dari hasil pemeriksaan Junaidi pernah menjadi korban pelecehan seksual oleh tetangganya.
"Tetapi kami masih terus melakukan pemeriksaan terhadap tersangka Junaidi ini," pungkasnya.
(welly jasrial tanjung)
Tag
Berita Terkait
-
Ironi Pahit: Rumah Sendiri Jadi Lokasi Paling Sering Terjadinya Kekerasan Seksual pada Perempuan
-
Menteri PPPA: Perempuan Alami Trauma Lebih Berat Usai Banjir Sumatra
-
Tambang Minyak Ilegal Musi Banyuasin Merebak Lagi di Perbatasan SumselJambi
-
Kekerasan Terus Meningkat, Ini Cara Pemerintah Lindungi Anak dan Perempuan
-
Tragedi Alvaro Kiano: Ayah Tiri Tewas di Tahanan, Menteri PPPA Serukan 'Kewaspadaan Kolektif'
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Yuk Merapat! Bank Sumsel Babel Hadir di Pagar Alam Coffee Festival 2025
-
PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Darurat untuk Korban Banjir di Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Sampah Palembang Jadi Energi? Riset Ungkap Potensinya Setara 2,3 Juta Tabung Elpiji per Tahun
-
Bank Sumsel Babel Hadirkan Layanan Syariah di Tugumulyo OKI, Akses Keuangan Kini Lebih Dekat
-
Bandara SMB II Siaga Jelang Nataru, Layanan 24 Jam Disiapkan demi Antisipasi Lonjakan Penumpang