Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Rabu, 08 September 2021 | 06:35 WIB
Munir: Karier Tertinggi Aktivis Bukan Jabatan, tapi Mati (@balaibukuprogresif)

SuaraSumsel.id - Tanggal 7 September 2021 kemarin, merupakan tahun ke-17 peristiwa kematian aktivis HAM, Munir Said Thalib. Meski sudah belasan tahun, kasusnya belum tuntas diungkap. Aktor intelektualnya belum terungkap.

Bertepatan itu, kembali viral di media sosial mengenai percakapan antara Munir dan Presiden ke-4 RI, Gus Dur. Di akun @balaibukuprogresif, tertulis Gus Dur memanggil Munir Said Thalib pada suatu hari.

Melansir Suara.com, pada saat pertemuan tersebut diketahui Gus Dur menawarkan Munir menduduki jabatan Jaksa Agung, dengan tugas utama menyelesaikan kasus-kasus HAM.

Para demonstran saat menggunakan topeng bergamber muka Munir sebagai tuntutan atas pengungkapan kasusnya.

Tetapi, Munir menjawab, "karier tertinggi seorang aktivis bukan jabatan, tapi mati."

Baca Juga: Sumsel Pastikan Stadion Bumi Sriwijaya Siap Pakai untuk Piala Dunia U-20 2023 Indonesia

Unggahan itu mendapatkan beragam respon dari warganet. Tak hanya akun media sosial Facebook Media Tanah Merdeka, akun Twitter @chandraklupena juga mengunggah cerita yang sama. 

Kini, cuitan itu telah disukai sedikitnya 137 pengguna Twitter.

Tanggal 7 September dikenang sebagai hari duka bagi para pejuang HAM atas kematian Munir.

Profil Munir

Diketahui Munir Said Thalib, seorang aktivis Hak Asasi Manusia (HAM). Ia meninggal dua jam sesaat penerbangan ke Amsterdam, 2004 silam.

Tepat 7 September 2021, tepat 17 tahun kematian Munir berlalu. Namun, tak kunjung terungkap siapa otak alias dalang atas kasus pembunuhan tersebut.

Baca Juga: Bendungan Tiga Dihaji Jaga Eksistensi Lumbung Pangan Sumsel

Sumber: Suara.com

Load More