SuaraSumsel.id - Belakangan Pemerintah Provinsi tengah mempersiapkan lokasi kantor terpadu di kawasan Kramasan Jakabaring, namun ternyata juga melakukan perbaikan kantor Gubernur Sumatera Selatan.
Kantor Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) bakal direnovasi setelah 61 tahun berdiri (1961- Agustus 2021). Renovasi ini dalam rancangannya perubahan pada tampilan bagian depan gedung utama yang akan dibangun sebuah masjid di bagian dalam.
Melansir dari ANTARA, Kepala Biro Umum dan Perlengkapan Setda Provinsi Sumsel Sandi Fahlevi mengatakan, kantor layak direnovasi karena sudah setengah abad berdiri.
"Khususnya pada bagian gedung utama yang sudah kurang relevan secara estetika sebagai kantor pemerintahan karena termakan usia. Renovasi ini dilakukan untuk peremajaan bangunan sekaligus menunjang kenyamanan pegawai pemerintah dalam memberikan pelayanan publik,” kata dia.
Baca Juga: Ini 28 Ruas Jalan di Palembang Disekat hingga 23 Agustus 2021
Bagian depan bangunan kantor rencananya dipercantik dengan ornamen ke daerahan berupa tanjak di bagian atapnya.
"Rencananya demikian renovasi berlangsung sampai akhir tahun 2021," kata dia.
Renovasi tersebut sudah direncanakan sejak tahun 2019, namun baru terealisasi Agustus 2021 karena kebijakan pengalihan anggaran (refocusing) penanggulangan situasi pandemi COVID-19.
Total anggaran dana yang digunakan dalam renovasi tersebut adalah senilai Rp 12 miliar, masing-masing digunakan untuk gedung utama senilai Rp10 miliar .
Pembangunan masjid di areal belakang gedung utama sekitar Rp2 miliar dari APBD.
Baca Juga: Dokter Richard Lee Dijemput Paksa di Palembang, Istri Berteriak dan Menangis
Renovasi itu dilakukan tanpa mengubah struktur bangunan aslinya melainkanhanya penataan ulang estetik sebab gedung tersebut dikategorikan salah satu objek cagar budaya.
"Makanya diperkuat (identitas cagar budaya) dengan ornamen kedaerahan berupa tanjak, itu merujuk pada Perda bangunan pemerintahan yang ada," cetusnya.
Perbaikan sebelumnya direncanakan menyasar hampir seluruh bangunan utama yakni pembuatan balkon dan juga gazebo bagi pegawai berinteraksi membutuhkan Rp 40 miliar.
"Kalau perencanaan awal anggarannya sekitar Rp40 miliar tentu tidak mungkin dilakukan terlampau besar dananya," ujarnya.
Padahal sebelumnya, Pemerintah Pemprov beralasan membangun kawasan kantor terpadu karena kantor gubernur yang sudah berusia.
Berita Terkait
-
Lewat JSDP, Pemprov DKI Wujudkan Sanitasi Sehat untuk Masyarakat Jakarta
-
Banyak Fasilitas Umum Rusak Pasca Demo di DPR, Begini Respons Heru Budi
-
Kondisi Menyedihkan Rusun Marunda Usai Dijarah Pencuri
-
PJ Gubernur Heru Budi: HUT ke-497 Jakarta Jadi yang Terakhir dengan Status Ibu Kota
-
Akses Jalan di Ketapang Kalbar Hancur Total jadi Sorotan, Netizen Ramai-ramai Kecam Pemprov
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Semen Baturaja Raih Penghargaan SNI Award 2024: Bukti Komitmen Kualitas
-
Jalur Pendakian Gunung Dempo Ditutup Sementara, 68 Pendaki Dievakuasi
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas dan Gaya Hidup Sehat, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Bank Sumsel Babel Raih Gold Rating dalam Asia Sustainability Reporting Rating 2024
-
Gunung Dempo Erupsi Lagi! Semburkan Abu Vulkanik hingga 200 Meter