Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 05 Agustus 2021 | 20:19 WIB
Desa Nusantara di lahan gambut. Sumsel Keluar dari Resesi, Kuartal II Masih Minus 1,58 Persen

SuaraSumsel.id - Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2021 masih minus 0,4 persen dibandingkan triwulan sebelumnya. Namun Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan Sumatera Selatan sudah keluar dari resesi.

Kepala Badan Pusat Statistik Sumsel Zulkipli di Palembang, Kamis, mengatakan Sumsel pada kuartal II/2020 mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi minus sebesar 1,58 persen.

Angka minus tersebut merupakan yang paling dalam sepanjang tiga tahun terakhir lantaran pandemi Covid-19.

Zulkipli mengatakan perbaikan ekonomi juga terjadi jika dibandingkan dengan kuartal I/2021, di mana tercatat masih -0,40 persen.

Baca Juga: Berikut Pengusaha Tionghoa Palembang Masa 1950-1960, Tak Ada Nama Akidi Tio

“Jika dibandingkan triwulan I/2021, pertumbuhan ekonomi Sumsel sebesar 4,35 persen,” kata dia.

Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan mencapai 5,71 persen pada kuartal II/2021 dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

Angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2021 tersebut juga membuat Sumsel keluar dari resesi setelah empat periode berturut-turut terkontraksi.

Faktor pendukung di antaranya, adanya peningkatan ekspor nonmigas yang tumbuh seiring dengan peningkatan nilai dan volume pada komoditas utama seperti bahan bakar mineral, karet dan barang dari karet, serta lemak serta minyak hewan/nabati.

Kinerja lapangan usaha yang positif seperti hasil industri pengolahan, yakni minyak dan gas, kertas dan barang dari kertas, karet dan barang dari karet serta kayu dan barang dari kayu, 

Baca Juga: Akidi Tio Seangkatan Tong Djou, Tionghoa Palembang Biasa Punya Bisnis di Singapura

Selain itu, meningkatnya konsumsi rumah tangga yang berdasarkan hasil Survei Khusus Konsumsi Rumah Tangga meningkat sebesar 68,60 persen (y-on-y). (ANTARA)

Load More