Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Rabu, 14 Juli 2021 | 20:40 WIB
Wali Kota Lubuklinggau Prana Putra Sohe [TimeIndonesia] Sosok Wali Kota Lubuklinggau yang Viral, Tegaskan Bubarkan Kerumunan bukan Pedagang

SuaraSumsel.id - Wali Kota Lubuklinggau, Prana Putra Sohe mendadak viral belakang. Ia viral karena pidato arahannya pada apel pegawai awal minggu ini beredar di media sosial.

Dalam arahannya, Wali Kota Lubuklinggau ini mengingatkan pegawai yang tidak laing pegawai satuan pamong praja atau sat Pol PP agar membubarkan kerumunan bukan pedagang.

Sosok Prana Putra Sohe kemudian banyak dipuji dan dicari publik.

Diketahui Prana Putra Sohe ialah putra daerah. Ia kelahiran Lubuklinggau, 12 April 1967. Ia adalah Walikota dua periode memimpin daerahnya, yakni pada 2013-2018, hingga 2018-2023 mendatang.

Baca Juga: Pekan Ini, Pasien COVID 19 Sumsel Terbanyak selama Pandemi

Belakang namanya juga muncul sebagai calon wakil gubernur dan gubernur Sumatera Selatan. PKB pun menyatakan jika Prana Putra Sohe tengah merapat ke partai tersebut.

Prana Putra Sohe, memiliki tiga orang anak dari hasil pernikahan dengan istrinya tercinta Hj.Yetti Oktarina, SE yakni M. Aufar Kasyfillah Putra Prana, M. Ammar Dhafin Putra Prana, dan anak bungsunya Indira Shafira Putri Prana.

Pada tahun 1980, Prana Putra Sohe bersekolah di SD di Xaverius Lubuklinggau.  Setelah tamat SD, ia melanjutkan SMP 1 Lubuklinggau pada tahun 1983.

Barulah ia pindah ke Palembang, dengan menempuh pendidikan di SMAN 2 Palembang dan lulus pada tahun 1986.

Wali Kota Lubuklinggau Prana Putra Sohe [Instagram]

Pada tahun 1992, beliau melanjutkan S1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unsri Palembang.

Baca Juga: MUI Himbau Masyarakat Sumsel Tunda Resepsi Pernikahan

Pada 2002, beliau sukses menyelesaikan pendidikan S2-nya di STIE Widya Jayakarta sebagai seorang Magister Manajemen.

Pada tahun 1994, dua tahun setelah lulus sarjana, menjadi seorang CPNS di Kabupaten Pangkal Pinang dan sempat menjadi staf Urusan Pemerintahan Kecamatan Taman Sari di Kabupaten itu.

Lalu melanjutkan pindah, dan menjabat Kasubbid Data dan Informasi.

Sebelum menjadi seorang wali kota, ia mendapingi wali kota Lubuklinggau sebelumnya, DRS. H. Riduan Effendi, SH, M.SI pada tahun 2008 hingga tahun 2013.

Puncaknya, pada tahun 2013, Prana Putra Sohe maju dan berhasil menjadi Wali kota Lubuklinggau hingga tahun 2018. Kini ia menjalankan amanat kepempimpinan dua periode di tanah kelahirannya.

Sebelumnya, ia menjadi viral atas pernyataan penekanan agar membubarkan kerumunan namun bukan pedagang.

Dengan seragam coklat ia menegaskan kepada bawahannya bahwa yang dilarang ialah kerumunan. Pedagang yang berjualan itu mencari uang, untuk makan.

"Yang kito larang ini kerumuman, bukan pedagang," ujarnya di awal video.

Lalu, Prana menyebut jika pedagang yang berjualan memiiki alasan tersendiri masih berada di luar rumah saat pandemi COVID 19 ini.

"Mereka itu cari makan, bukan cari duit," sambung ia.

Sehingga pedagang tidak perlu dibubarkan, makanannya dibuang-buang. Terpenting, kata Prana, jika yang dibubarkannya ialah kerumunan bukan dagangan.

"Dak perlu kito bubarkan, buang-buang (dagangan)," ucapnya.

Ia pun berharap penertiban kerumunan dilakukan terutama pada pedagang mikro dengan humanis.

".Aku minta kepada pedagang kecil, harus dijelaskan dan harus humanis," ujarnya.

Jika pedagang mikro tersebut tidak menimbulkan kerumunan, maka dipersilakan untuk menggelar dagangannya.

"Jika tidak menumbulkan kerumunan, Yo sudah. Yang ada kerumunan, maka ditertibkan kerumunannya, bukan pedagang," ucap Prana menegaskan kembali.

Itu sosok Prana Putra Sohe yang belakangan viral karena pernyataannya di apel pegawai yang mengingatkan agar yang dibubarkan ialah kerumunan bukan pedagangnya.

Load More