Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 13 Juli 2021 | 11:59 WIB
Forum Nelayan Tuing berdialog [Kenedy/Suara.com] Tolak Tambang, Ratusan Nelayan Bangka Duduki Kapal Isap

SuaraSumsel.id - Sekitar ratusan nelayan Matras hingga Pesaren, di Kecamatan Riau Silip dan Sungai Liat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, menguasai Kapal Isap Produksi (KIP).

Kapal isap Citra Bangka Lestari (CBL) di Perairan Bedukang, diduduki sejak Senin (12/07/2021) siang sekitar pukul 13.30 WIB hingga Selasa (13/7/2021) ini.

Mereka menuntut agar KIP ditarik dari Perairan Matras, Perairan Bedukang, dan Perairan Tuing.

“Kami mewakili sekitar 2.000 nelayan yang hidupnya terancam hancur karena aktifitas KIP,” kata Heri Susanto, Ketua Forum Nelayan Tuing, Selasa (13/07/2021) dini hari.

Baca Juga: Sempat Tegang, Kapal KMP Gunsa 8 Terbakar di Selat Bangka

Para nelayan yang berada di atas kapal, membuat jadwal jaga. “Kami berjaga agar tidak ada pihak yang naik ke atas kapal, kecuali rombongan gubernur, kapolda dan bupati,” jelasnya.

Aksi ini sudah berlangsung sejak Minggu (11/07/2021) kemarin, namun aksi damai berlangsung di Pantai Airatun.

“Aksi dimulai pada pukul 10.00 WIB. Mereka menuntut hingga pukul 16.00 WIB,” sambung ia.

Aksi dilanjutkan Senin (12/07/2021) yang kembali dimulai pukul 10.00 WIB. Dengan menggunakan belasan perahu menuju KIP CBL. KIP CBL merupakan satu dari enam KIP yang terlihat Perairan Bedukang.

“Tuntutan kami, segera cabut SPK seluruh Kapal Isap Produksi  yang beroperasi di Perairan Matras. Segera Revisi Perda RZWP-3-K Bangka Belitung, dan hapus zona tambang dari perairan Matras sampai Pesaren serta menuntut Menteri ESDM mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) di perairan Matras sampai Pesaren,” kata Heri Susanto.

Baca Juga: Viral Kapal Bangka-Palembang Terbakar, Basarnas: Tidak Ada Korban Jiwa

Informasinya, Senin (12/07/2021) malam, sekitar pukul 22.35 WIB, aparat keamanan meminta mediasi atau bertemu dengan Suhardi, Ketua NTPL (Nelayan Tradisional Pencinta Lingkungan) yang berada di atas KIP CBL.

"Namun Suhardi menolak permintaan tersebut, dan bersikukuh meminta Gubernur Bangka Belitung dan Kapolda Bangka Belitung untuk menemui mereka pada hari ini, Selasa (13/07/ 2021),” pungkas ia.

Kontributor : Humaidy Kenedy

Load More