SuaraSumsel.id - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami deflasi pada Juni 2021 senilai 0,01 persen. Ini adalah untuk yang pertama kalinya terjadi setelah tiga tahun.
Deflasi di Sumatera Selatan atau Sumsel ini dipicu oleh penurunan harga cabai merah, bawang merah, angkutan udara, beras, dan daging ayam ras.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan Zulkipli mengatakan, walau terjadi deflasi tapi belum menunjukkan penurunan daya beli.
Deflasi pada Juni ini lebih dipengaruhi penurunan harga untuk kelompok barang yang diatur pemerintah, sementara untuk inflasi inti (di luar makanan dan energi) masih di angka 0,29 persen.
“Ini menunjukkan bahwa deflasi yang terjadi di Juni belum menunjukkan adanya penurunan daya beli karena inflasi inti masih alami inflasi,” kata dia, Kamis (1/7/2021) dilansir dari ANTARA.
Jika melihat perkembangan dalam tiga tahun terakhir, kondisi ini menjadi yang pertama di Sumatera Selatan. Ini dipengaruhi karena pada Mei ada Lebaran, kata dia.
Secara Inflasi Tahun Kalender (kumulatif) sampai bulan Juni 2021, Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar 0,83 persen. Sementara inflasi tahunan (yoy) Juni 2021 terhadap Juni 2020 sebesar 1,24 persen.
Sementara itu berdasarkan dua kota yang menjadi Indeks Harga Konsumen (IHK), Kota Palembang pada Juni 2021 mengalami deflasi sebesar 0,01 persen, inflasi tahun kalender sampai bulan Juni 2021 sebesar 0,83 persen. Sementara inflasi tahunan (yoy) 1,21 persen.
Kota Lubuk Linggau pada bulan Juni 2021 mengalami deflasi sebesar 0,08 persen, inflasi tahun kalender sampai Juni 2021 sebesar 0,76 persen. Inflasi tahunan (yoy)sebesar 1,63 persen.
Baca Juga: Sumsel Alami Deflasi 0,01 Persen tapi Daya Beli Dinilai Belum Turun
Sementara itu berdasarkan pemantauan harga selama bulan Juni 2021 pada 90 kota IHK di Indonesia, menunjukkan 34 kota IHK mengalami inflasi. Sedangkan 56 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Singkawang sebesar 1,36 persen, terendah di Kota Pekanbaru dan Kota Tajung Selor sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Kupang sebesar 0,89 persen, terendah di Kota Palembang sebesar 0,01 persen. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Livin Run Fest 2025 Palembang: Lebih dari Lari, Ada Konser Hingga Bazar UMKM!
-
Dukung Transformasi Teknologi UMKM, BRI Hadir di PRABU Expo 2025
-
10 Pilihan Mobil Bekas untuk Keluarga Muda dengan Cicilan di Bawah Rp 3 Juta
-
Tingkatkan Produktivitas & Efisiensi Layanan, BRI Konsisten Lakukan Business Process Reeingineering
-
Cek Fakta: Viral Video Cak Imin Bicara Pemutihan Utang BPJS, Benarkah?