SuaraSumsel.id - Sejak pertengahan tahun lalu, setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan pandemi COVID 19 di Indonesia, kondisi pelaku usaha mikro di Palembang terus terpuruk. Mereka kesulitan memasarkan apalagi menjual produksinya akibat kebijakan pembatasan ruang gerak di seluruh wilayah Indonesia.
Salah satu UMKM yang terkena imbasnya adalah pengerajin songket di Palembang.
Demikian dikatakan Asisten Relationship Officer PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank SumselBabel) Cabang Palembang, Petty Monalisa. Kondisi paska pandemik, diperburuk lagi dengean kenyataan bahwa tidak sedikit pengusaha kecil yang un-bankable.
Padahal tidak sedikit program bantuan pemerintah yang digelontorkan lewan bank, seperti pemberian Bantuan Langsung Tunai atau juga fasilits berupa keringanan pembayaran cicilan kredit.
Baca Juga: Potensi Awan Hujan Berkurang, Teknologi Modifikasi Cuaca di Sumsel Disetop
Ditemui Suara.com, Petty menceritakan bagaiman pelaku usaha mikro masih ada yang belum mengenal perbankan dengan utuh. Banyak yang masih beranggapan, bersentuhan dengan bank hanya akan menjanjikan pinjaman alias utang.
Padahal, perbankan bisa memberikan manfaat yang jauh lebih besar. Setidaknya ada tiga yang disebutkan oleh Petty. Pertama, membantu memfasilitasi urusan pembayaran. Kedua, memfasilitasi urusan pendanaan lewat pemberian kredit. Dan ketiga, yang tak kalah penting adalah membantu untuk upaya promosi produk.
Ketiga manfaat tersebut masih belum maksimal didayagunakan oleh pengrajin. Contohnya urusan promosi.
Selama ini para pengrajin sangat tergantung kepada toko atau butik dalam hal promosi penjualan, serta penentuan harga.
Pengrajin rela songket dibeli dari mereka dengan harga sangat murah, untuk kemudian dijual ke konsumen pembeli dengan harga jauh lebih mahal. Kenapa demikian? Karena pengrajin tidak memiliki dana untuk promosi baik secara tradisional atau juga dengan penggunaan teknologi seperti sosial media dan sebagainya.
Untuk menyelesaikan masalah ini, bank menurut Petti bisa melakukan intervensi sehingga pengrajin lebih “berkuasa” atas hasil produksinya.
Dengan dana promosi yang cukup, pengrajin dapat merambah pasar dan mendapat pemasukan yang lebih baik dari sekadar ‘menjual’ ke toko.
Fasilitas pembayaran juga dapat dibantu oleh perbankan, dengan kerjasama pembayaran digital. Ragam sistem pembayaran jelas meningkatkan daya saing pengrajin songket.
Pada pertengahan tahun lalu, Bank Sumselbabel pun mengenalkan alat transaksi QRIS yang mempermudah penjual dan pembeli bertransaksi, ketika bertransaksi tanpa harus bertemu atau tanpa menggunakan uang tunai (cash).
Selain alat pembayaran dengan memanfaatkan smartphone tersebut, terdapat transaksi perbankan menggunakan ponsel pada umumnya, yakni fasilitas sms banking, yang akhirnya kembali booming saat pendemi COVID 19 ini.
Menurut Petty, perbankan harus hadir dengan akselerasi dan beradaptasi mengenalkan produk perbankannya, termasuk menyediakan pasar-pasar baru bagi pengerajin.
Baca Juga: Akhir Juni, Sumsel Terima Tambahan 208.700 Dosis Vaksin COVID-19
“Upaya promosi akan mampu memberikan kesempatan bagi pengerajin bersaing, berkreasi dan inovasi,” kata Petty.
Saat ini, pengguna QRIS BankSumselbabel sudah mencapai 1.500 UMKM, dengan lebih 20 pengguna tersebut ialah industri fashion baik kain dan pakaian.
“Selama pandemi pun, Bank Sumsel Babel sudah mengupayakan empat kali event yang disesuaikan pada situasi pandemi COVID 19, untuk yang pengerajin pun baru pada event kain jumputan dan mungkin selanjutnya juga bisa khusus kain songket,” paparnya.
Di sisi lain, perbankan pun berharap agar pelaku UMKM bisa lebih terbuka, misalnya mulai membentuk persatuan atau unit perkumpulan, sehingga akan lebih mudah mengakses layanan perbankan.
(Tulisan ini mengikuti program Banking Journalism Academy yang diselenggarakan AJI Indonesia)
Bersambung...
Berita Terkait
-
Umumkan Lamaran dengan Polisi, Febby Rastanty Tampil Menawan dengan Kebaya Kartini dari Songket Palembang
-
Songket Modern dengan Sentuhan Tradisional: Inspirasi Mix and Match untuk Anak Muda
-
Hadiri Pernikahan Beby Tsabina, Annisa Pohan Pakai Kain Songket Pintu Aceh yang Punya Makna Mendalam
-
Selain Batik, Intip 7 Keindahan Kain Tradisional Khas Indonesia!
-
Bangga Pakai Kain Tradisional, Yura Yunita Sebut Gayanya 'Style Yura'
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Raih Best API Initiative, BRI Komitmen untuk Terus Berinovasi bagi Layanan Nasabah
-
Cerita Pilu Novi Tolak Bayar Uang Damai Rp60 Juta, Padahal Dilecehkan Tetangga
-
Robby Minta Prabowo Turun Tangan: Kisah Video Viral Dugaan Pesta Sabu Lapas
-
Walkout di Tengah Debat Pilkada OKU, Paslon 01 Sebut Aturan Debat Dilanggar!
-
Penyelidikan Mendalam Kasus Pesta Sabu di Lapas, Oknum Petugas Jadi Tersangka?