Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 13 Juni 2021 | 15:24 WIB
Prabowo Subianto [ABC Australia] Prabowo Contohkan Mao Tse Tung, Jadi Alasan Masuk Pemerintahan Jokowi

SuaraSumsel.id - Menteri Pertananan Prabowo yang pernah menjadi pesaing atau rival Presiden Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden, blak-blakan mengungkapkan alasannya bersedia gabung ke barisan Pemerintahan saat ini.

Ia pun mencontohkan beberapa tokoh dunia, Mao Tse Tung atau Mao Zedong yang juga mengangkat wakil dari  jendral yang berasal dari rivalnya. Bahkan diketahui jika jendral sudah banyak membunuh pasukan Mao Tse Tung.

Dalam Podcast Deddy Corbuzier,Minggu (13/6/2021), Prabowo yang menjadi bintang tamu blak-blakan menceritakan apa alasan yang membuatnya memilih masuk ke barisan Pemerintah saat ini.

Ia pun mengakui memiliki rasa kecewa saat kalah di Pilpres lalu. Rasa kecewa ini pun ada pada orang-orang partai, pendukung dan masyarakat pengusungnya kala itu.

Baca Juga: Ingat, Ini Jadwal Pengumuman PPDB SMA Sumsel Jalur Zonasi

Namun kekecewaan tidak boleh berlanjut, karena bagi Prabowo, kepentingan negara dan rasa cinta kepada bangsa lebih besar dari rasa kecewa tersebut.

"Saya tidak mengerti mengapa banyak orang yang menanyakan hal itu. Karena bagi saya, rival dalam suatu kompentisi tidak harus menjadi lawan setelah kompetisi usai," ujarnya.

Prabowo pun mencontohkan saat di sekolah, dan berlangsung pertandingan atau kompetisi, apakah akhirnya akan selalu menganggap rival tersebut sebagai lawan.

"Lalu karena rival dan lawan, kita gebuk-gebukan?. Itu IQ yang sangat rendah," ujar Prabowo.

Prabowo mengakui ada beberapa pengalaman sejarah, yang memperlihatkan bagaimana tokoh-tokoh besar akhirnya bersatu dengan lawannya.

Baca Juga: Tingkatkan Okupansi, PHRI Sumsel Dorong Hotel Siapkan Paket Promo

"Saya belajar dalam sejarah, dan menjadi semacam panduan bagi saya. Ada dua peristiwa penting, pertama perang di Jepang, ada dua panglima yang sama kuatnya, Hideyoshi Toyotomi dan Tokugawa Leyasu. Keduanya jenderal besar dan memiliki pasukan banyak yang semangat dan siap berperang," katanya.

Namun kedua jendral, akhirnya bersatu dan menghentikan perang dengan mempertimbangkan agar kedua pasukan akan banyak mati dalam perperangan.

Lalu, Prabowo melanjutkan contoh kedua yakni tokoh politik Abraham Lincond. Ia memilih mengangkat orang yang sudah 20 tahun menjadi lawannya.

Kata Prabowo, Abraham mengakui tidak menyukai lawan lamanya tersebut, namun ia mengetahui jika lawannya tersebut ialah orang yang cinta pada negara dan bangsanya. Hal itu yang menjadi alasan mengapa mengangkat lawannya menjadi bagian dari pemerintahannya.

"I know you love United Amerika (Saya tahu kamu cinta bangsa Amerika Serikat), karena itu, kita berdua harus mengabdi untuk Amerika Serikat," ujar Prabowo menirukan kalimat Abraham Lincond.

Ditegaskan Prabowo, alasan ini yang membuatnya bergabung pemerintahan. Ia menilai Jokowi ialah orang yang ingin mengabdi untuk merah putih, begitupun dirinya.

"Saya melihat komitmen itu, karena itu saya bersedia. Mou Tse Tung waktu menang 1949 juga memilih wakil dari salah satu jendral dari rivalnya meski jendral itu telah banyak membunuh pasukkan. Mao berbicara bagaimana bangsa ke depan," terang Prabowo.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tampil perdana di Program Podcast #CLOSETHEDOOR Deddy Corbuzier, Sabtu 12 Juni 2021. Video podcast ditayangkan Minggu 13 Juni 2021 / {SuaraSulsel.id]

Ia pun mengaku banyak juga di barisan Presiden Jokowi yang tidak menyukai pilihannya masuk ke pemerintahan.

"Saya bangga jadi menteri pertahanan, meski ada juga yang menganggap jika saya masuk bakal kudeta pemerintahan," aku Prabowo.

Prabowo juga menceritakan saat ia menjadi taruna di tahun 1970. Ia mengetahui kehidupan rakyat Jawa Tengah yang masih hidup terbatas.

Namun ketika TNI masuk ke desa, masyarakat begitu mengapreasiasikan dengan menyediakan minum teh dan makanan. Meski, kata Prabowo, untuk memasak minuman teh, masyarakat juga berkorban, misalnya mengambil kayu bakar di hutan dan mengambil air di sungai. Pengorban ini juga pengorbanan kepada bangsa meski dilakukan rakyat.

"Yang cinta, angkat keharuman bangsa Indonesia banyak, saya percaya itu. Banyak rakyat yang mencintai bangsa ini," ungkap Prabowo. 

Load More