SuaraSumsel.id - Festival Bulan Juni yang digelar oleh berbagai komunitasi di Palembang, Sumatera Selatan akan diwarnai penampilan kreatif Komunitas tari Saudance. Komunitas ini akan menggelar nonton bareng atau Nobar karya virtual Dari Pustaka Rumahku, di Rumah Sintas Palembang.
Karya virtual akan tayang melalui saluran Youtube Premiere di kanal Saudance.Idn, Jumat (11/06) Pukul 19:30 WIB nanti.
Pelaksanaan nonton bareng juga akan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, dan mengundang kalangan terbatas ini.
Selain nonton bareng juga akan digelar diskusi karya dengan menghadirkan dua pembicara yakni, Rizqi Turama yang merupakan Dosen FKIP Universitas Sriwijaya, dan Conie Sema, Direktur Artistik Teater Potlot.
"Dari Pustaka Rumahku adalah sebuah kinerja kolaborasi seni pertunjukan yang menggunakan media publik virtual merupakan bentuk responsif pekarya seni di Palembang berkaitan kondisi pandemi covid-19 saat ini," ujar Conie, Kamis (10/6/2021).
Koreografer yang juga Ketua Saudance, Sonia Anisah Utami mengatakan, karya ini tercipta dengan melibatkan lintas disiplin, koreografi, videografi, musik, dan grafis.
"Membaca dan mencari keterhubungan antara realitas faktual, simbol, ilmu pengetahuan, serta kondisi sosial masyarakat. Dalam lintasan waktu lalu, hari ini, dan opsi-opsi ke depan," katanya.
Menurut Sonia Anisah Utami yang juga pengajar di Universitas PGRI Palembang, dalam tahapan riset awal mereka mencoba observasi tempat, yakni sebuah rumah (Rumah Sintas) sebagai perencanaan ide dan gagasan ruang performancenya.
Baca Juga: Cegah Karhutla, Teknologi Modifikasi Cuaca Mulai Beroperasi di Langit Sumsel
Bersama videografer dan music director, mereka mengumpulkan bunyi, properti, dan scenery rumah tersebut.
Kemudian mempelajari lintasan ruang ke ruang, desain arsitekturnya, juga riwayat rumah hingga sampai pada ruang perpustakaan yang ternyata ruang komunitas baca "Bucu Buku,".
"Dari sana kami memulai diskusi dan merancang gagasan serta aspek-aspek artistik," ujar Yudi Semai yang menggarap videografinya.
Penata musik muda, Jeje Dije menambahkan, penggarapan musik untuk produksi virtual “Dari Pustaka Rumahku” agak berbeda dari yang biasa dikerjakannya.
“Dari proses awal kami riset bersama di lokasi. Menyimak dan merekam berbagai bunyi dan aktifitas di lokasi. Kemudian berdiskusi berkali-kali sampai mendapat gambaran awal komposisi serta efek suara dan ambient bunyi-bunyi yang dapat dihadirkan baik dalam presentasi video, alur stori, juga gerak tubuh,” ujarnya.
Dalam keterangan persnya, “Dari Pustaka Rumahku” selain menawarkan gagasan penggarapan virtual juga mengundang diskusi tentang simbolisme media yang digunakan dalam membangun pemahaman tentang keberadaan rumah sebagai wilayah "tak berbatas"? Kemudian bagaimana proses produksi budaya dan ilmu pengetahuan berlangsung dan membangun ruang-ruang identitas baru terhadap identitas budaya sebelumnya.
Apakah batasan (boundaries), ruang, jarak antara arus yang masuk bersama nilai-nilai baru ke rumah, tidak lagi menjadi penting. Ketika hari ini, kita membiarkan pintu rumah tak lagi terkunci.
Festival Bulan Juni
Festival Bulan Juni adalah kegiatan yang lahir dari gagasan sejumlah komunitas seni dan budaya, juga komunitas literasi dan penggiat lingkungan di Palembang.
Baca Juga: Jelang Belajar Tatap Muka Juli, Baru 65 Persen Guru Sumsel Divaksin COVID-19
Gagasan ini didasari dari keinginan membuat ruang kreatif yang dilakukan secara partisipatoris dan reguler selama satu bulan.
Masing-masing komunitas menyiapkan biaya kegiatan dan tempat acara sendiri. Momen bulan Juni diambil sebagai perayaan hari lingkungan dan hari independensi sedunia.
Menurut Panitia Festival Bulan Juni, Taxlan, kegiatan berlangsung 5 - 27 Juni 2021, meliputi pertunjukan seni, pameran seni rupa, sastra, film, bedah buku, tukar bincang, screening, dan diskusi lingkungan, dan kegiatan sosial. Sebanyak 20 komunitas ikut meramaikan festival yang digelar di 12 tempat di kota Palembang.
“Festival ini akan dilanjutkan setiap tahun, dan rencana jumlah iven serta komunitas yang terlibat akan dperbanyak. Begitu pun jangkauan kegiatan akan diperluas skup provinsi,” tambah Ryllian, salah seorang panitia lainnya.
Berita Terkait
-
Bulan Juli, Transaksi Jual Beli Tanah dan Bangunan Rp 60 Juta Dikenakan BPHTB
-
Tahun 2023, Bus Tenaga Listrik Beroperasi di Palembang
-
Latihan Jalak Sakti 2021, 10 Pesawat Tempur TNI AU Mendarat di Palembang
-
Ini Harga Sembako di Palembang, Bakal Naik Jika PPN Diterapkan
-
Viral, Kurir COD Dimarah dan Disiram Air Gegara Pesanan Mata Bor
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
Terkini
-
Muba Dukung Legalisasi Sumur Rakyat, Tinggal Tunggu Restu Pemerintah Pusat
-
DANA Kaget Hari Ini: Klaim Saldo Gratis hingga Ratusan Ribu, Cuma Sekali Tap
-
Bank Sumsel Babel Bagi-Bagi Hadiah di Digital Kito Galo, Buka Tabungan Dapat Sepeda
-
Indosat Gandeng Tomoro Coffee, Buka Gerai dengan Konsep Ngopi Sambil Layanan Digital
-
Harmoni Kopi, Padi dan Perempuan: Menyusuri Jejak Kehidupan Tunggu Tubang di Sumatera