SuaraSumsel.id - Meskipun menjalankan ibadah puasa hingga lebaran masih dalam suasana pandemi Covid-19, penggiat industri pakaian tetap harus mengikuti permintaan dan minat pasar. Sehingga walau banyak mengurangi aktivitas diluar rumah namun pemakainnya tetap nyaman dengan outfit yang ia pakai.
Salah satu designer Palembang, Brilianto mengatakan pada tahun 2021 atau dirinya menyebutkan “tahun pandemi” trend fashion Ramadhan hingga menjelang Idul fitri 1442 H kembali menjadi simpel namun tetap stylish.
“Saat pandemi ini semua berubah menjadi simpel mulai dari pemilihan bahan hingga sentuhan warna yang dipakai,” katanya, Kamis (29/4/2021).
Meninggalkan gaya busana pada dua tahun silam yang menggunakan kesan glamour dan bling-bling, seperti bahan satin, brokat dan organza. Kini, pemilihan bahan lebih banyak yang menggunakan katun dan linen.
Terlebih, Menurut Lelaki yang akrab disapa Bian tersebut saat ini pasar tidak begitu ramai karena ekonomi masyarakat yang juga menurun yang artinya pembeli produk jadi seperti pakaian juga menurun.
Hal ini menjadi tantangan bagi produsen pakaian agar pembeli tetap mendapat pakaian yang nyaman dan stylish namun dengan harga yang lebih ekonomis.
“Jadi produsen harus memikirkan produk yang bisa dijual dengan harga “pandemi”, harus menurunkan biaya produksi namun masyarakat tetap bisa beli baju lebaran dengan produk yang nyaman,” urainya.
Busana gamis dan Kaftan masih menjadi pilihan masyarakat untuk Ramadhan hingga Lebaran. Tetapi minat pasar saat ini lebih banyak memilih pakaian maupun hijab dengan warna polos, dan lebih tertarik dengan bahan yang bertekstur.
“Saat ini yang lagi tinggi permintaannya adalah bahan plisket dengan warna polos, mulai dari pakaian hingga jilbab,” ujarnya.
Baca Juga: 462.560 Unit Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Hingga H-2 Lebaran
Mengimbangi tingginya permintaan pasar terhadap pakaian plisket sehingga idustri pakaian sudah memproduksi secara masal. Teknologi juga menawarkan berbagai jenis pliket.
“Tak hanya yang garis-garis, plisket juga ada yang zig zag dan bergelombang," tambah dia.
Bian berpendapat, derasnya perkembangan media massa menjadi faktor utama trend fashion mudah berubah-ubah. Jika ada suatu gaya busana baru akan mudah sekali menjadi tren. Contohnya belakangan ini menurut Bian banyak warna-warna yang dianggapnya aneh mulai bermunculan.
Ada warna Lilac yang sempat tren, lalu ada pula warna olive, milo, moca, ivory dan lainnya.
“Sebenarnya itu tone warnanya saja yang berbeda, dulunya kita hanya mengenal cokelat sekarang banyak variannya, lilac itu warna dasarnya ungu," papar Bian.
Sementara itu, industri pakaian juga merubah pemilihan warna fashion menjadi warna alam. Pasalnya dunia saat ini sedang dilanda musibah, dari mulai pandemi covid-19 hingga beberapa bencana alam. Sehingga pemilihan warna ini dianggap sebagai bentuk kontribusi penggiat fashion dalam kedukaan dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
-
Pidato Perpisahan Sri Mulyani: Hormati Ruang Privacy Kami!
-
Misteri Kursi Panas Pengganti Dito Ariotedjo: Beneran Bakal Diisi Raffi Ahmad?
-
Jelang Sertijab Menkeu, IHSG Langsung 'Tumbang' 77 Poin
Terkini
-
Awal Pekan Seru dengan 10 Link Dana Kaget DANA: Klaim Saldo Rp500 Ribu Lewat HP
-
Benarkah Gaji DPRD Kota Palembang Setara UMR? Ini Rinciannya
-
Era Cashless! BRI Bukukan Lonjakan Transaksi Merchant Rp105,5 Triliun, Naik 27,2% YoY
-
Catat! Pasar Murah Palembang Mulai 9 September, Cek Jadwal dan Lokasinya di Sini
-
Telkomsel Hadirkan Roaming Internasional di Bandara SMB II, Wujudkan Konektivitas Tanpa Batas