SuaraSumsel.id - Sering kali pertanyaan muncul mengenai puasa, terutama puasa Ramadhan. Menanyakan mengapa umat muslim harus puasa dengan menahan lapar, hingga menjauhi kekenyangan.
Menahan lapar dan haus dengan berpuasa. Namun puasa tidak hanya mengajarkan umat muslim untuk menahan lapar dan haus semata.
Puasa mengajarkan untuk tidak memakan makanan yang haram, tapi jelas-jelas makanan yang halal pun akan menjadi haram jika pada waktu wajib berpuasa.
Ada waktu yang tepat dengan kuantitas yang makanan yang ditentukan, yakni setelah waktu magrib tiba dengan sepertiga dari daya tampung perut.
Baca Juga: Kredit Macet BPR Sumsel Rp 21 M, Pemprov Sertakan Modal Rp 118 M
Lalu apa yang hendak diajarkan Allah dengan ibadah puasa ini?.
Seorang ulama besar, Imam Al Ghazali berpendapat. Menurut beliau, lapar ialah pintu untuk menahan segala macam nafsu sehingga lebih mudah untuk ditundukkan.Hal itu akan menjadikan seseorang lebih mulia di hadapan Allah SWT.
Sementara kekeyangan adalah sumber dari berbagai macam nafsu, mulai dari nafsu syahwat, hingga nafsu amarah yang akan sangat sulit untuk dikendalikan jika dalam keadaan kenyang.
Rosullah SAW bersabda
"Perangilah nafsumu dengan rasa lapar dan rasa haus karena sesungguhnya pahala di dalam seperti pahala berperang di jalan Allah,"
Baca Juga: Sejak Masa Sriwijaya, Sumsel Terkenal dengan Tiga Jenis Lada Ini
(HR. Al-Ahmad)
Dalam hadist riwayat Baihaqi, diceritakan menahan hawa nafsu adalah hal yang sangat sulit. Nabi Muhammad SAW berkata pada sahabatnya yang baru saja menyelesaikan perang yang sangat berat.
"Kita baru saja selesai dari perang yang kecil. Kita akan menjumpai perang yang jauh lebih besar,"
Para sahabat lalu bertanya, "Perang apa yang jauh lebih besar dari perang melawan orang-orang kafir ya Rosulullah SAW?
Rosulullah SAW menjawab, "Ada yakni perang melawan hawa nafsu,".
Ternyata sangalah berat melawan musuh yang tidak terlihat, yakni hawa nafsu tersebut bersarang dalam diri sendiri.Rasanya hampir saja, mustafil mampu mengalahkannya.
Tulisan ini dikutip dari buku Munajat Ramadhan, yang ditulis Mamang Muhammad Haeruddin dan Abdush Shobur.
Berita Terkait
-
Gak Boleh Sembarangan! Ini 5 Adab Melakukan Adzan dan Iqomah Menurut Imam Al Ghazali
-
Bikin Geger! Pria Ramal 2024 Bakal Terjadi Perang Dunia 3, Minta Warga Jangan Banyak Cicilan dan Rajin Puasa
-
Kapan Malam Lailatul Qadar 2023? Begini Metode Prediksi Imam Al Ghazali
-
11 Tips Menahan Lapar saat Puasa Ramadan, Dijamin Manjur!
-
5 Tips Menurunkan Berat Badan Tanpa Harus Menahan Rasa Lapar yang Menyiksa
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Batik Tulis Soedjono Bangkit Bersama BRI Menuju Pasar Global
-
Jejak Emansipasi Ratu Sinuhun: Perempuan Hebat dari Bumi Sriwijaya
-
Detik-Detik Mencekam Simpang Veteran Palembang: Ratusan Remaja Bersiaga Tawuran
-
PSU Empat Lawang Panas! Joncik Unggul Hitung Cepat, Budi Antoni Klaim Menang
-
Weekend Makin Ceria: Ada Kejutan Dana Kaget Menantimu Sabtu 19 April 2025