Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 25 Maret 2021 | 15:24 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf). Kader PDI Perjuangan Diminta Megawati Belajar Politik Kodok, Ini Alasannya

SuaraSumsel.id - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati meminta para kadernya agar belajar dari kodok, kunang-kunang dan kupu-kupu dalam berpolitik.

Hal itu disampaikan Megawati dalam pada peluncuran Buku 'Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam', yang dipusatkan di kantor pusat partai di Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (24/3/2021).

Menurut Megawati,  binatang di alam tersebut memberi pelajaran penting yang bisa dijadikan pegangan dalam berpolitik, misalnya kunang-kunang yang ternyata penting sebagai penyaring udara.

"Misalnya, dari kunang-kunang, kodok dan kupu-kupu. Tadi satu, kunang-kunang, adalah penyaring udara. Jadi kunang-kunang itu takkan mungkin hidup kalau udara tak bersih. Coba saja kalau tak percaya," ujar Megawati.

Baca Juga: Harga Gabah di Sumsel Rendah, Masyarakat Tani Datangi Kantor Bulog

Megawati kemudian menjelaskan daur hidup kunang-kunang pun bisa dipelajari. Saat telur kunang-kunang masuk ke tanah, maka akan muncul ke atas permukaan sekitar dua tahun setelahnya.

Dari situ pelajaran yang bisa diambil, kunang-kunang saja harus hidup prihatin selama dua tahun 'ngumpet' di dalam tanah. Tugas kunang-kunang itu dua mingguan untuk reproduksi, supaya alam terdeteksi hawanya bagus atau tidak.

Megawati menjelaskan, kunang-kunang itu menyaring udara. Jadi di mana kunang-kunang hidup itu menunjukkan udara itu bersih.

Sedangkan kodok, akan memakan serangga dan nyamuk. Dengan memelihara kodok maka tidak perlu racun serangga teruntuk racun bagi serangga nyamuk.

"Tak usah disemprot. Kodok itu adalah petugas semprot alam. Pelihara saja kodok banyak. Jentik akan dimakan kodok. Ketika mulai jadi nyamuk akan dimakan kodok," katanya ke kader PDIP soal kodok.

Baca Juga: Tak Bawa Dokumen, Mantan Sekda Sumsel Batal Diperiksa Masjid Sriwijaya

Perlu diketahui, kodok ini juga merupakan binatang peliharaan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Jokowi merupakan kader PDI Perjuangan. Bahkan sampai-sampai lawan politik Jokowi di Pilpres lalu menyebut relawan atau simpatisan Jokowi sebagai cebong (anak kodok).

Megawati berpesam Kalau sekadar mencari uang, akhirnya bisa salah jalan.

"Saya sendiri merasa sedih jka ada anggota kita kena korupsi. Kenapa tidak berpikir lebih baik kita menanam pohon? Yang di jalan saja. Murah meriah, tak perlu beli, wong tinggal ambil saja dan dipelihara," kata Megawatn ke kader, daripada berpolitik cuma cari uang untuk diri sendiri, lebih baik lakukan gerakan menanam di lingkungan sekitar.

Sumber: Suara.com

Load More