SuaraSumsel.id - Podcast Deddy Carbuzier kali ini menanyangkan permainan secara langsung atau live antara Dewa Kipas dan GM Irene Sukanda. Dari dua sosok ini, pertandingan catur kembali menjadi obrolan publik.
Komentar netizen pun hadir mengkritisi permainan dengan tiga sesi pertandingan. Di sela pertandingan, Deddy Carbuzier sempat menyebut film The Queen's Gambit.
Sebuah film yang kemudian bisa juga ditonton di Netflix menceritakan perjalanan seorang pecatur perempuan.
Dilansir dari BBC Indonesia, ada berbagai adegan mengharukan dalam The Queen's Gambit, serial Netflix yang menceritakan kisah fiksi Beth Harman, seorang perempuan muda jyang ago catur di tahun 1960-an.
Dalam salah satu adegan, seorang pemain pria yang sudah berpengalaman di dunia kompetisi catur kalah melawan Harman. Pria itu kemudian memegang tangan Harman dan menciumnya.
Kejadian yang mengharukan seperti itu tidak pernah dialami Susan Polgar dalam kehidupan nyata ketika dia menghadapi situasi serupa sebagai pemain catur profesional.
"Saya ingat suatu kali saya bermain melawan Walter Browne, seorang pemain Amerika yang sudah enam kali juara," kata Polgar, salah satu perempuan pertama yang mendapatkan gelar grandmaster, mengatakan kepada BBC.
"Dia bukannya menerima kekalahan atau mengatakan sesuatu seperti 'permainan bagus', ia malah memukul potongan-potongan catur di papan.
Seperti banyak orang di dunia kompetisi catur, pemain keturunan Hongaria-Amerika itu secara terbuka memuji ilustrasi permainan catur dalam The Queen's Gambit. P
Baca Juga: Jelang Momen Politik 2024, PDIP Sumsel Konsolidasi Target Satu Juta Suara
olgar juga antusias tentang dampak dari serial Netflix tersebut terhadap popularitas catur (serial ini masuk daftar program yang paling banyak ditonton di 27 negara sejak dirilis pada akhir Oktober lalu.
Meski demikian, Polgar sedikit ragu tentang bagaimana serial tersebut membahas masalah gender di dunia catur.
"Bagian seksisme diremehkan. Beth Harman memang menghadapi seksisme, tapi yang digambarkan tidak sebanding dengan apa yang saya dan pemain lain alami."
Polgar merujuk pada adegan di mana karakter yang diperankan oleh aktris Anya Taylor-Foy dipandang rendah oleh para pesaing laki-laki ketika ia memutuskan untuk mengikuti kompetisi.
Dalam salah satu adegan di awal serial itu, Harman didorong untuk bermain melawan seorang pemain perempuan lain di sebuah turnamen, bukan seorang pemain pria, misalnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Bjorka Akhirnya Ditangkap, Profilnya Bikin Syok! Publik: Yakin Ini yang Getarkan Istana?
-
Siap-siap Ribet? Jual Beli HP Bekas Bakal Seribet Balik Nama Motor, Ini Aturan Barunya
-
Tangan Kanan Putus, Tangan Kiri Terancam, BPJS Fajar Ditolak Karena Alasan Kecelakaan Kerja
-
Viral Kisah Suami yang Serahkan Istri ke Selingkuhannya Lewat Prosesi Adat: Ku Jaga Aibmu
-
Makeup yang 'Menyembuhkan'? Bongkar Mitos & Fakta Mineral Makeup yang Lagi Tren