Scroll untuk membaca artikel
Sapri Maulana
Sabtu, 20 Maret 2021 | 15:07 WIB
Ilustrasi. Semangka hasil panen (Pixabay/PDIPics)

SuaraSumsel.id - Kisah inspiratif dari seorang petani binaan PT Bumi Persada Permai (BPP) Heri Wibowo dalam program Desa Makmur Peduli Api Desa Pagar Desa, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Heri berhasil membudidayakan semangka di atas lahan miliknya, panen 20 ton dan pendapatan puluhan juta.

DIlansir dari Antara, belum lama ini Heri meraup pendapatan senilai Rp 60 juta lebih dari hasil panen tersebut dengan memanfaatkan lahan seluas 1 hektare. Heri telah dibina PT BPP sejak 2016 lalu.

“Harga rata-rata semangka Rp3.000/Kg, jadi panen kali ini kami ada peningkatan pendapatan. Ini salah satunya berkat dukungan dari program DMPA sehingga saya dan kelompok tani bisa sukses dalam budidaya semangka,” kata Heri.

Heri berbagi kisa, selama dalam pembinaan, kelompok taninya mendapatkan pendampingan dalam hal pembibitan, pemupukan, pemeliharaan hingga pemasarannya.

Baca Juga: Nikmati Suasana Jawa dan Bali Skala Coffee di Ketinggian Bukit Siguntang

Bukan hanya kelompok tani, kata Heri, warga desanya juga mendapatkan berkah dari program dari perusahaan pemasok Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas. Warga dilibatkan dalam berbagai kegiatan pasca panen. Setidaknya setiap panen, ia dapat merekrut 6-8 orang warga setempat untuk dijadikan buruh panen.

“Hingga kini kami sudah 8 kali panen, dan kini banyak warga yang tertarik untuk turut budidaya semangka,” kata dia.

Heri mengatakan, sebelum mengikuti program DMPA ia dihadapkan pada keterbatasan sehingga terpaksa menyewa lahan milik orang lain. Namun, sejak mendapatkan keuntungan berlipat dari perkebunan semangkanya itu, ia justru mampu membeli lahan yang lebih luas.

Mursalin, Kepala Unit HTI PT BPP mengatakan selain budidaya semangka, di Desa Pagar Desa juga terdapat program DMPA berupa pengelolaan pupuk kompos dan hortikultura. Kegiatan tersebut melibatkankan setidaknya 30 orang warga.

"Melalui program DMPA, kami harapkan masyarakat mampu meningkatkan pendapatannya. Selain itu, dapat menjadi solusi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang permanen," kata dia.

Baca Juga: Seluruh Pegawai Pemkot Palembang Tes Urine, Positif Narkoba Bisa Dipecat

Program DMPA sendiri bertujuan untuk mengajak dan membina masyarakat untuk mengelola lahan secara agroforestri dan tidak melakukannya dengan cara dibakar.

Hingga kini, Kabupaten Musi Banyuasin menjadi satu dari 10 kabupaten di Sumsel yang rawan mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Di Kabupaten Muba, saat ini program DMPA inisiasi APP Sinar Mas bersama mitra pemasoknya telah berjalan di 31 Desa  dengan total penerima manfaat mencapai 500 KK. (Antara)

Load More