SuaraSumsel.id - Bank Indonesia institute menerbitkan buku yang memotret bagaimana kejayaan Pulau Sumatera bagian selatan masa peralihan kolonial dan setelahnya.
Pada peluncuran oleh Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Selatan, buku ini dikupas oleh penulis sekaligus sejarahwan, Rabu (10/3/2021).
Buku seri sejarah yang berjudul ‘Oedjan Mas’ di Bumi Sriwijaya: Bank Indonesia dan ‘Heritage’ di Sumatra Selatan menjadi kajian sejarah ekonomi dengan konteks kelokalan, namun memiliki nilai strategis di tingkat nasional.
Sumatera Selatan yang sudah sejak dahulu menjadi daerah penting dalam perdagangan, perkebunan sekaligus penambangan, menjadi sebuah keuntungan ekonomi yang digambarkan menjadi Oedjan Mas atau Hujan Mas.
Baca Juga: Ikut KLB Deli Serdang, 7 Pengurus Partai Demokrat Sumsel Ini Dipecat
Dengan perkembangan tersebut, maka pantas jika Palembang mendapatkan julukan state of production, commerce and trade, bagkan de groote handelstand van Sumatera atau kota perdagangan terbesar di Sumatera.
Pesatnya perkembangan ekonomi kota mendorong hadirnya kantor- kantor bank di awal abad ke-20, salah satunya adalah pendirian kantor cabang De Javasche Bank (DJB) Agentschap Palembang pada tanggal 20 September 1909.
DJB adalah bank milik pemerintah yang membawa mandat dari Pemerintah Belanda untuk menjadi bank sirkulasi dengan tugas penting yakni mengeluarkan
DJB memiliki tugas penting di antaranya mengeluarkan uang kertas, memperdagangkan logam mulia dan alat-alat pembayaran luar negeri, memberikan kredit kepada perusahaan dan perseorangan, menjadi kasir pemerintah dan memberikan uang muka tanpa bunga kepada pemerintah Hindia Belanda, serta menyelenggarakan kliring antar bank.
Pembukaan kantor cabang DJB juga menandai arti penting perekonomian kota Palembang bagi pemerintahan Hindia Belanda.
Baca Juga: Tetap Tolak KLB, DPD Partai Demokrat Sumsel juga Gelar Apel Siaga
Kiprah DJB sebagai bank sirkulasi digantikan oleh Nanpo Kaihatsu Ginko (NKG) di masa pendudukan militer Jepang dalam kronik Perang Dunia II.
Berita Terkait
-
Pasar Modal RI 'Tahan Nafas', Tunggu Kejutan Bank Indonesia yang Pro Pasar
-
Gara-gara Ini, BI Catat Survei Penjualan Eceran Alami Kontraksi
-
3 Cara Tukar Uang Baru Lebaran 2025 Tanpa Harus Antre
-
BI : Laporan Fitch Ramal Utang Pemerintah Bakal Turun
-
RI dan Vietnam Gunakan Mata Uang Lokal, Gubernur BI : Bisa Dorong Ekonomi
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
-
Komunitas Milenial Bergerak Sukses Gelar Aksi Sosial BERMANJA di Yogyakarta
-
Emas Antam Tembus Harga Tertinggi Sepanjang Masa Hari Ini, Jadi Rp1.742.000/Gram
-
Alasan Koster Naikkan Tunjangan DPRD Bali Karena Kasihan Bebannya Berat
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
Terkini
-
Tol Palembang-Betung Ditargetkan Rampung April 2026, Ini Progres Terbarunya
-
Jadwal Imsakiyah 14 Maret 2025: Wilayah Palembang, Banyuasin, dan Ogan Ilir
-
Sedekah Kuota Ramadan! Tri Ajak Anak Muda Berbagi Kebaikan Hanya dengan Satu Klik
-
Jadwal Buka Puasa Kota Palembang, Banyuasin, dan Ogan Ilir 13 Ramadan 1446 H
-
Sindikat Solar Subsidi Terbongkar, Kakak Beradik Ditangkap Saat Beraksi di SPBU Palembang