Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 09 Maret 2021 | 18:20 WIB
Penampakan virus corona. [Dailymail/@Lorenzo Catalino] Di Sumsel ditemukan pasien dengan varian covid 19 baru

SuaraSumsel.id - Kementrian Kesehatan menyatakan satu pasien di Sumatera Selatan terpapar covid 19 varian baru B117 yang berasal dari Inggris.

Selain Sumatera Selatan juga terdapat pasien dari Pulau Kalimantan. Temuan varian covid 19 baru ini diungkapkan Ahli Mikrobiologi Universitas Sriwijaya (Unsri), Prof Yuwono bukan hal yang baru.

Temuan ini hendaknya jangan dijadikan bahan non ilmiah.

"Situasi ini hendaknya digembirakan, jangan jadi bahan jualan baru lagi," kata dalam uraian laman di media sosial Facebook, Selasa (9/3/2021).

Baca Juga: Sosok Bripka Chandra, Terima Penghargaan Kapolri karena Menjadi Guru

Karena menurut Prof Yu, panggilan akrab Prof Yuwonovarian B 117 adalah virus Covid 19 yang berubah atau mengalami mutasi pada bagian protein permukaan saja atau disebut spike.

Mutasi ini diduga hanya mempengaruhi daya tular dan tidak menambah daya keparahan penyakit.

"Para ahli malah menyatakan bahwa mutasi ini tidak berpengaruh thd vaksin. Sehingga bisa diartikan, vaksin tetap baik digunakan," tegas ia.

Hal terpenting dari mutasi ini hanya bisa dideteksi dengan pemeriksaan pada gen spike tersebut bukan gejala klinis. Sehingga, tidak ada pasien yang dinyatakan terpapar B 117, berdasarkan gejala klinis semata.

Ahli Mikrobiologi Unsri Prof Yuwono [Tasmalinda/suara.com]

"Orang yg terinfeksi B.1.1.7 sama gejalanya dengan yg kena Covid19 yg awal. Kasus di Palembang bahkan orangnya sudah sembuh alias infeksi ringan-sedang," terang ia.

Baca Juga: Warga Sumsel Terkonfirmasi Varian Covid 19 B117, Kemenkes Lacak Kontak

Sehingga, temuan varian baru ini cukup diartikan dengan terus menjalankan protokol kesehatan dan pemerintah terus melakukan 3T.

Di Sumatera Selatan, Prof Yu mengungkapkan sudah terjadi penurunan kasus aktif Covid19. Penurunannya pun mencapai hingga 50% dibandingkan sebelum vaksinasi.

Jika vaksinasi yang sudah tersedia 150.000 dosis dan sebagian sudah disutikkan, maka Sumsel cukup 1 juta dosis vaksin terutama untu penduduk di perkotaan.

"Semoga di wilayah daerah (dusun), tidak ditemukan covid 19," bebernya.

Sekadar mengingatkan, menghadapi pandemi infeksi dalam keadaaan apapun, maka perlu dijaga imunitas dengan pikiran yang positif, menjalani tidur enam jam, makan yang cukup dan gerak yang cukup.

Sekaligus kebiasaan mencuci tangan dengan berwudhu bagi yang beragama muslim.

"Menjaga jarak itu pada orang yang sakit atau terinfeksi, hindari kerumunan. Well, kabar ini digembirakan dan jangan ditakuti. Orang optimis, bersyukur dan gembira akan lebih berkualitas hidupnya," pungkas ia.

Load More