Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 23 Februari 2021 | 16:50 WIB
Penumpang bus Padang-Jakarta [ANTARA] Penumpang lebih pilih naik bus ketimbang pesawat.

SuaraSumsel.id - Warga yang hendak ke Jakarta lebih memilih menunggunakan bus karena terbilang rumit ketimbang naik pesawat. Karena itu, penumpang bus jurusan Padang-Jakarta makin ramai penumpang.

"Sebelumnya dalam sehari armada yang diberangkatkan ke Jakarta cuma tiga bus, sekarang bisa sampai delapan bus," kata salah seorang sopir Bus NPM jurusan Padang-Jakarta di Padang, seperti dilansir ANTARA, Selasa (23/2/2021).

Menurutnya dengan adanya kebijakan tes antigen, banyak penumpang pesawat Padang-Jakarta beralih menggunakan transportasi bus.

"Sejak adanya kebijakan tes usap pengguna bus jadi meningkat dan lebih banyak dari biasanya," kata dia.

Baca Juga: Tes Urine Acak, Satu Bintara Polda Sumsel Terkonfirmasi Positif Narkoba

Selain itu, saat ini jarak tempuh Padang-Jakarta juga menjadi lebih cepat sejak dibukanya tol dari Palembang hingga Lampung.

Jika sebelum ada tol Padang-Jakarta ditempuh dalam waktu hingga 48 jam sekarang bisa sampai hanya dalam waktu 26 hingga 30 jam.

"Kalau bus berangkat pukul 10.30 WIB, maka keesokan harinya sekitar pukul 19.00 WIB sudah tiba," kata dia.

Tarif tiket Padang ke Jakarta NPM memberlakukan taris bus eksekutif Rp 425 ribu dan bus super eksekutif Rp 500 ribu.

Salah seorang penumpang bus Padang-Jakarta Musrizaldi mengatakan lebih memilih menggunakan bis karena jika bepergian dengan pesawat udara prosedurnya lebih panjang dan rumit.

Baca Juga: Terbit Edaran Gubernur, Belajar Daring di Sumsel Bisa Diakhiri Februari Ini

"Kalau bus selain biayanya yang ekonomis, juga lebih cepat sampainya karena menggunakan jalan tol Palembang - Lampung," kata dia.

Sedangkan jika naik pesawat selain harus mengikuti tes usap antigen yang hanya berlaku dua hari juga mengeluarkan biaya tambahan untuk tes tersebut.

"Kalau di Jakarta empat hari artinya kan harus keluar biaya lagi untuk tes usap, dan kalau hasilnya positif lebih gawat lagi karena tidak bisa naik pesawat," katanya.

Load More