Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Jum'at, 05 Februari 2021 | 19:33 WIB
Ring Olimpiade di depan markas IOC di Lousanne. [AFP] Olimpade Tokyo masih terkendala sukarelawan tenaga medis.

SuaraSumsel.id - Asosiasi medis mengungkapkan dokter dan perawat di Jepang masih akan sibuk memerangi virus covid 19 sehingga tidak punya waktu menjadi sukarelawan Olimpiade.

Karena itu, penyelenggaran olimpiade Tokyo nantinya.

Direktur Asosiasi Medis Tokyo, yang mewakili puluhan kelompok medis mengungkapkan para dokter dan perawat tengah berjuang menangani gelombang ketiga pandemi apalagi mempertimbangkan tergabung dalam Olimpiade.

"Tidak peduli bagaimana saya melihatnya, itu tidak mungkin," kata Satoru Arai, yang asosiasinya diminta oleh Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo dan Pemerintah Metropolitan Tokyo guna mempersiapkan 3.500 staf medis bagi Olimpiade Tokyo.

Baca Juga: Ekonomi Sumsel Terkontraksi saat Pandemi, Pertanian Disebut Penyelamatnya

"Saya mendengar dokter yang awalnya mendaftar menjadi sukarelawan mengatakan tidak mungkin cuti membantu ketika rumah sakit mereka benar-benar kewalahan," sambung ia. 

Olimpiade harus ditunda dari Juli dan Agustus tahun lalu dijadwalkan pada 23 Juli-8 Agustus 2021.

Tetapi kluster-kluster infeksi yang terus bermunculan di Jepang telah menimbulkan pertanyaan mengenai kelayakan penyelenggaraan Olimpiade tahun ini

Infeksi baru di Jepang naik ke level tertinggi baru pada awal Januari, memicu keadaan darurat di Tokyo dan beberapa daerah lainnya.

Pemerintah memperpanjang keadaan darurat di sebagian besar tempat itu pada hari Selasa lalu.

Baca Juga: Isu Kudeta AHY, DPD Sumsel Sepakat Teken Dukungan Bermaterai

Jepang bernasib lebih baik daripada beberapa negara lain dalam perjuangan melawan virus. Negara itu telah mencatat 390.000 kasus dan 5.794 kematian.

Hingga Rabu (3/1/2021) kemarin, 73 persen tempat tidur yang tersedia di Tokyo untuk pasien COVID-19 sudah penuh, dengan 2.933 orang

Pemerintah bertekad untuk mengadakan Olimpiade, antara lain untuk menunjukkan harapan akan berakhirnya pandemi.

Sebagai bagian dari persiapan, Menteri Olimpiade Seiko Hashimoto mengatakan kepada parlemen pekan lalu bahwa pemerintah memiliki rencana  mengamankan sekitar 10.000 personel medis untuk olimpiade yang diperkirakan tanpa ada penonton.

Sumber: Suara.com

Load More