SuaraSumsel.id - Selama pandemi Covid 19, ekonomi Sumatera Selatan mengalami kontraksi atau mengalami penurunan. Pertumbuhannya pun menyetuh angka yang minus.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pada kuartal empat tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan atau Sumsel terkontraksi minus 1,21 persen. Angka ini lebih baik dibandingkan nasional yang terkontraksi 2,19 persen.
Sementara, pertumbuhan ekonomi Sumsel pada tahun 2020 juga terkontraksi (minus) 0,11 persen. Pertumbuhan pada tahun 2020 saat covid 19 mewabah mengakibatkan fenomena di semua kehidupan ekonomi.
Angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang juga tergerus minus akibat situasi pandemi.
"Jika nasional tadi nilainya 2,19 persen. Sumsel masih berada di bawah nasional, kita lebih baik dibandingkan nasional," ujar Kepala BPS Sumsel, Endang Triwahyudi saat rilis perkembangan ekonomi kuartal IV tahun 2020 sekaligus pertumbuhan ekonomi tahunan, Jumat (5/2/2021).
Meski mengalami kontraksi, BPS mengoreksi angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV dua tahun sebelumnya. Dikatakan Endang, ada perubahan nilai pertumbuhan pada tahun 2018 dan 2019 dengan cangkupan yang lebih lengkap.
Sehingga, jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Sumsel mengalami kontraksi yang cukup tajam namun tidak setajam pada dua tahun sebelumnya.
"Hal ini karena ada revisi cangkupan data yang masuk lebih lengkap, hingga terjadi perubahan datanya," terang Endang.
Meski demikian, ia menyebut, kondisi ekonomi Sumsel saat pandemi pada tahun 2020 cukup tertolong. Produksi pertanian, hortikultura buah dan sayur termasuk perkebunan cukup membuat ekonomi Sumsel bertahan.
Baca Juga: Ternyata Letak Cincin di Jari Punya Makna, Kalian Sudah Benar Pakai Cincin?
"KIta (Sumsel) tertolong dengan pertanian, horituktura seperti halnya buah durian dan duku. Sektor perkebunan meskipun harganya fluktuatif," terang Endang.
Sumsel juga tertolong dengan tanaman pertanian yang dieskspor seperti lada hitam. Komoditas lada hitam yang banyak dipergunakan bagi tanaman obat dan kuliner ini menyokong pertumbuhan ekonomi yang cukup bertahan di tengah pandemi.
"Sumsel ini ternyata ada sumber daya alam dan non alam yang perlu diperhatikan, bersyukur ekonomi Sumsel cukup baik dibandingkan empat tahun lalu," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Tak Sulit, Begini Cara Masak Mie Panjang Umur Imlek
-
Isu Kudeta AHY, DPD Sumsel Sepakat Teken Dukungan Bermaterai
-
Walhi Sumsel Kritik Restorasi Gambut: Restorasi Konsesi Harus Transparan
-
Meski Sudah Divaksin Sinovac, Profesor Unsri Ini Ingin Divaksin Merah Putih
-
Ditemukan Tulang di Sungai Ogan, Orang Tua Yakin Itu Zaki yang Tenggelam
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
Terkini
-
Semangat Kemerdekaan! SKK Migas Sumbagsel Gelar Upacara HUT RI ke-80 di Tengah Laut
-
Review Onix Mexicola: Parfum Viral yang Wanginya Bikin Auto Nengok
-
Staycation Hits Palembang: 5 Hotel dengan Pemandangan Jembatan Ampera Terbaik
-
Bidar di Sungai Musi Palembang Meriah, Tapi Benarkah Sudah Jadi Identitas Sumsel?
-
Lengkap! Fatchu Rohman Jadi Rekrutan Pamungkas Sumsel United Musim Ini