SuaraSumsel.id - Prasasti Talang Tuwo merupakan peninggalan Kerajayaan Sriwijaya yang ditemukan Residen Palembang Louis Constant Westenek sekitar 17 November 1920 di sekitar kawasan Gandus Palembang.
Pada terjemahan naskah asli oleh Goerge Ceodes tahun 1930, diketahui isi prasasti tersebut.
Isi prasastinya yakni pada tanggal 23 Maret 584 masehi, pada saat itulah taman ini yang dinamankan Srisetra dibuat di bawah pimpinan Sri Baginda Sri Jayanasa.
Inilah niat baginda: Semoga yang ditanam di sini, pohon kelapa, pinang, aren, sagu dan bermacam-macam pohon, buahnya dapat dimakan, demikian pula bambu haur, waluh dan pattum, dan sebagainya.
dan semoga juga tanaman-tanaman lainnya dengan bendungan-bendungan dan kolam-kolamnya, dan semua amal yang saya berikan, dapat digunakan untuk kebaikan semua makhluk yang dapat berpindah tempat dan yang tidak, dan bagi mereka menjadi jalan terbaik untuk mendapatkan kebahagian.
Jika mereka lapar waktu istrahat atau dalam perjalanan, semoga mereka menemukan makanan serta air minum. Semoga semua kebun yang mereka buka menjadi berlebih (penennya). Semoga suburlah ternak dan bermacam jenis yang mereka pelihara, dan juga budak-budak milik mereka.
Semoga mereka tidak terkena malapetaka, tidak tersiksa karena tidak bisa tidur.
Apa pun yang mereka perbuat, semoga semua planet, dan bintang menguntungkan mereka, dan semoga semua hampa mereka setia pada mereka dan berbakti.
Lagipula, semoga teman-teman mereka, tidak mengkhianati mereka dan semoga istri mereka menjadi istri yang setia.
Baca Juga: Mulai Hari Ini, Sriwijaya Air Gratiskan Tes Rapid Antigen di Sejumlah Rute
Lebih-lebih lagi, di mana pun mereka berada, semoga di tempat itu, tidak ada pencuri, atau orang yang mempergunakan kekerasan, atau pembunuh atau penzinah.
Selain itu, semoga mereka mempunyai seorang kawan sebagai penasehat baik, semoga dalam diri mereka lahir pikiran baddhi, dan persahabatan, dari tiga Ratna dan semoga mereka tidak terpisah dari Tiga Ratna tersebut.
Dan juga semoga senantiasa (mereka bersikap) murah hati, taat pada peraturan, dan sabar. Semoga dalam diri mereka terbit tenaga, kerajinan, pengetahuan akan semua kersenian berbagai jenis.
Semoga mereka tangguh mendapatkannya, bertubuh intan seperti para mahasattwa berkekuatan tiada tara berjaya, dan juga ingat akan kehidupan mereka-mereka sebelumnya. Berindra lengkap, berbentuk penuh, berbahagia, bersenyum, tenang, bersuara yang menyenangkan, suara Brahma.
Semoga mereka dilahirkan sebagai laki-laki dan keberadaannya berkat sendiri, semoga meraka menjadi wadah Batu Ajaib, mempunyai kekuasaan atas kelahiran-kelahiran, kekuasaan atas karma, kekuasaan atas nada, dan semoga akhirnya mereka mendapatkan penerangan yang sempurna lagi agung.
Pada tahun 1994, pemerintah Sumatera Selatan memetakkan pemugaran di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Sneakers Bau Apek? Hilangkan dengan 3 Trik Mudah Ini dalam Semalam
-
Di Balik Usaha Buah Isti, 5G Telkomsel Jadi Jalan Sat Set Menuju Kepuasan Pelanggan
-
Biar Nggak Ketipu! Ini 5 Cara Cepat Bedakan Adidas Samba Original dan KW
-
7 Rekomendasi Popok Lansia Paling Nyaman, Pilihan Terbaik untuk Orang Tua
-
Bayi Demam Bikin Panik? Ini 7 Langkah Pertolongan Pertama yang Tepat di Rumah