SuaraSumsel.id - Front Pembela Islam (FPI) telah dinyatakan sebagai organisasi yang tidak diperbolehkan. Pemerintah melalui keputusan empat menteri telah melarang segala bentuk penggunaan logo, atribut sekaligus penyebaran konten dengan bersimbol organisasi massa (Ormas) tersebut.
Meski telah dilarang, para penderinya akhirnya membentuk bauran organisasi baru dengan nama yang sama yakni Front Persaudaraan Islam, masih dengan akronim yang sama yakni FPI.
Lalu, sampai saat ini FPI bentukan baru ini belum memperlihatkan eksistensinya. Sementara pentolan FPI di Sumatera Selatan, Habib Muhammad Mahdi pun telah mendeklrasikan diri tergabung dalam bauran organisasi baru tersebut.
Namun ternyata dibalik perjalanan FPI yang dilarang tersebut, Gerakan Pemudah (GP) Anshor Sumetara Selatan menyatakan telah banyak menerima pendaftaran dari para mantan anggota FPI.
Meski tidak merinci jumlah, GP Anshor menyebutnya mencapai puluhan, baik sebelum FPI dilarang atau sudah dinyatakan terlarang.
"Jika setelah FPI dinyatakan terlarang, jumlahnya memang bertambah dari sebelumnya, tapi tidak banyak. Bisa-bisa jumlahnya mencapai puluhan," ujar Ketua GP Ansor Sumsel, Ahmad Zarkasih dihubungi Suarasumsel.id, Rabu (27/1/2021).
Menurut Zarkasih, alasan kepindahan para mantan FPI beragam, mulai dari pengakuannya khilaf, mengenal FPI hanya ikut-ikutan, hanya fanatik sama pemimpin FPI hingga tidak mengenal organisasi FPI secara mendalam.
"FPI kan besar hanya di Palembang, itu wilayah Kuto saja. Jadi di Sumsel, tidak banyak. Jika ada yang pindah, mayoritas di Palembang, berarti. Mereka mengungkapkan khilaf ikut FPI," ucap Zarkasih.
Menurut ia, FPI memang organisasi yang tidak jelas tujuannya. "Terkadang mendukung pemerintah, terkadang oposisi. Ya begitulah," sambung ia.
Baca Juga: Bareskrim Polri 2 Kali Absen di Sidang, Kubu Laskar FPI Serahkan ke Hakim
Dalam menerima mantan FPI, pengurus GP Ansor pun menerapkan aturan organisasi, misalnya menjalankan tahapan pengorganiasian mulai dari tingkat I hingga nasional. Sehingga tidak ada program khusus atau keistimewaan atas hal tersebut.
"Saya jumlahnya memang tidak ingat betul, dari 35.000 anshor di Sumsel, kami menerima mereka yang merupakan eks FPI," pungkasnya.
Front Persaudaraan Islam (FPI) Sumsel telah terbentuk, Eks Ketua FPI Sumatera Selatan, Imam Mahdi mengatakan seluruh pendukung, simpatisan mantan FPI Sumatera Selatan turut bergabung.
Dikatakannya, untuk Front Persaudaraan Islam tingkat Palembang sudah menyatakan deklarasi pada tanggal 2 Januari 2021 lalu.
Selang satu hari kemudian, FPI Sumatera Selatan menyatakan deklarasi guna menjadi bagian di tingkat nasional, atau seluruh wilayah.
"Sudah deklarasi kami. Untuk Sumatera Selatan, Palembang hingga tingkat kecamatan," ujarnya pada awal Januari lalu. (6/1/2021).
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Sumsel Jadi Tuan Rumah Rakernas Korpri 2025: Tonggak Baru Konsolidasi ASN Nasional
-
Akhir Penantian! Syifa Hadju Bilang 'Ya', Dilamar El Rumi di Swiss: Dia Adalah Rumah
-
Suasana Panik di Tengah Kota: Butik dan Kafe di Palembang Ludes Akibat Tabung Gas Meledak
-
Rezeki Nomplok! Klaim Sekarang 7 Link DANA Kaget Terbaru, Saldo Langsung Masuk!
-
Jurnalis Muda Antusias Pelajari Transisi Energi di Sumsel: Dari Batu Bara ke Energi Hijau