SuaraSumsel.id - Ahli Mikrobiologi dari Universitas Sriwijaya, Prof Yuwono usai divaksin covid 19 dosis pertama. Pada tahap pertama ini, ia mengungkapkan hal yang dirasakan tubuhnya usai divaksin Covid 19.
Diterangkan Prof Yu, panggilan akrab Prof Yuwono, jika vaksin, obat atau zat apapun yang dimasukkan ke tubuh pada hakikkatnya adalah alergen.
Alergen ini diartikan bisa menimbulkan alergi.
"Setelah disuntik kemarin saya merasakan gatal dan sedikit nyeri di lokasi penyuntukkan. Kemudian, muncul rasa keram otor di sekitar lokasi penyuntikkan beberapa jam. Badan rasa hangat atau subfebris dan perut rasa tidak nyaman, denyut nadi sedikit meningkat," ujarnya dalam ulasan yang ditulis pada media sosialnya, Selasa (26/1/2021).
Ditekankan Prof Yu, jika hal tersebut ialah reaksi alergi yang ringan terhadap vaksin.
Terdapat satu per sejuta dari penyuntikkan vaksin yang mungkin menimbulkan reaksi alergi berat atau syuk anafilaksis.
Setelah beberapa menit dari penyuntikan akan timbul tensu darah yang turun, atau aliran darah menurun.
Sehingga orang tersebut mengalami kekurangan oksigen atau sulit bernafas termasuk kesadaran menurun dan bisa hingga menyebabkan pingsan.
Hal-hal ini, sambung Prof Yu, mengapa setalah vaksininasi harus diobservasi 30 menit. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi jika terjadi syok anafilaksis.
Baca Juga: Ribka Tjiptaning Dipindah Komisi, Pengamat Nilai Sebagai Sanksi dari Partai
Sehingga, setiap layanan vaksin harus disediakan ruang, alat, obat dan dokter guna menangani syok anafilaksis ini.
Bila syok anafilaksis telah diatasi, pasien masih harus diamati sampai 12 jam berikutnya karena syok anafilaksis bisa berulang pada tempo tersebut.
"Well, inilah yg saya maksud agar kita benar-benar dan berhati-hati dalam skrining, penyuntikan & monitoring pasca penyuntikan hingga 24 jam. Prinsip "the first do not harm" benar-benar harus dipedomani," terang ia.
Sehingga ia menekankan sesungguhnya rugi orang yang tidak mau belajar, namun masih rugi lagi orang cerdas yang tidak mau beramal dan masih rugi orang yang beramal dan tidak ikhlas.
"Inilah yg saya maksud anti kebodohan, karena tidak mungkin saya bisa beramal dan ikhlas kecuali saya berilmu. Ciri orang bodoh adalah sibuk komentar tanpa ilmu dengan sangka buruk dengan orang lain. Keep smile...learning...happy! Salam sehat," pungkasnya,
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
7 Parfum Wangi Natal untuk Kamu yang Ingin Tampil Hangat, Manis dan Berkesan di Akhir Tahun
-
Buruan! 10 Link Dana Kaget Hari Ini Sudah Rilis, Siapa Cepat Langsung Dapat Saldo
-
7 Bedak Tabur dengan Butiran Paling Halus, Bikin Makeup Ringan Seharian
-
7 Bedak Padat Juara Nahan Minyak untuk Touch Up di Siang Hari
-
2 Bedak Padat Lokal untuk Makeup Harian, Wardah vs Pixy