Scroll untuk membaca artikel
Syaiful Rachman
Senin, 18 Januari 2021 | 19:57 WIB
Gelandang Persela, Brian Ferreira berusaha melepaskan diri dari kawalan pemain Madura United, pada laga uji coba di Stadion Surajaya Lamongan, Kamis (24/9/2020). (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)

SuaraSumsel.id - Madura United berharap PSSI dan PT LIB menghentikan kompetisi musim 2020 yang sudah ditangguhkan sejak Maret tahun lalu. Diharapkan, PSSI dan PT LIB fokus mempersiapkan musim baru.

Sebelumnya, PT LIB bersama seluruh peserta Liga 1 dan Liga 2 mengadakan rapat virtual untuk membahas nasib kelanjutan kompetisi. Dalam rapat tersebut mayoritas tim sepakat agar operator liga memulai musim baru.

Adapun alasannya karena sudah tidak mungkin menggelar liga dalam waktu yang mepet, apalagi hingga saat ini belum ada izin dari kepolisian. Hasil pertemuan virtual tersebut juga akan menjadi bahan penentuan dalam rapat Exco PSSI dalam waktu dekat.

"Federasi dan PT LIB harusnya mendengarkan voters. Klub itu voter. Ini aspirasi kami; kompetisi dihentikan," ujar Direktur PT. Polana Bola Madura Bersatu (PT. PBMB) Zia Ul Haq, dikutip dari laman resmi klub, Senin (18/1/2021).

Baca Juga: Selain Kompetisi, Dua Hal Penting Ini Akan Dibahas Dalam Rapat Exco

PT LIB bersama dengan perwakilan 18 klub Liga 1 2020 mengadakan Manager Meeting yang berlangsung di Hotel Sheraton, Bandung, Senin (21/9/2020). (dok. PT Liga Indonesia Baru).

Apabila usulan itu diterima dan telah diputuskan, ia juga meminta agar tak memunculkan wacana sang juara dan tidak ada tim yang terdegradasi untuk musim 2020, sebab laga baru berjalan tiga pekan saja.

"Belum juga head to head, saya sudah tegaskan liga dihentikan dan tidak ada titel juara. Itu yang saya catat dan saya setuju dengan itu. Titik! Sudah tidak ada yang butuh didiskusikan lagi," katanya.

Bukan hanya Madura yang meminta liga dihentikan, Persib Bandung juga memiliki pandangan yang sama. Direktur PT Persib Bandung Bermartabat Teddy Tjahyono meminta agar kompetisi dihentikan dan Liga 1 2021 bisa dimulai dengan mengikuti kalender Eropa.

Bagi Teddy, menggulirkan liga pada Agustus bisa menjadi solusi masalah tahunan yang selalu menghampiri sepak bola Indonesia serta pendaftaran tim ke kompetisi regional. Di satu sisi, klub juga memiliki pilihan yang banyak saat merekrut pemain asing karena jendela transfer bakal berbarengan.

"Dengan kita mengikuti jadwal Eropa, kendala itu tak terjadi lagi. Kalau itu (opsi mulai Agustus) menjadikan sepak bola Indonesia lebih baik, oke kita putuskan Liga 2021-2022 mulai bulan Agustus," ujarnya.

Baca Juga: Bek Persib Minta PSSI Segera Putuskan Nasib Kompetisi

"Jika mengikuti Eropa, proses merekrut pemain asing menjadi sama dengan klub-klub lain di Eropa," pungkasnya seperti dimuat Antara.

Load More