SuaraSumsel.id - Mungkin belum banyak yang mengetahui bahwa di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan terdapat kebun percontohan urban farming yang dirancang untuk kegiatan edukasi.
Kebunnya bernama Kebun Edukasi Sarah yang berada di Kelurahan Muntang Tapus.
Kebun Edukasi Sarah dibangun sebagai bagian dari program Sampah Jadi Berkah yang dirintis oleh Institut Agroekologi Indonesia (INAgri) dengan dukungan Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field.
Sebagai percontohan kebun ini fokus pada kegiatan pendidikan (edukasi), selain kegiatan budidaya sayur sehat, dan bagian dari pengelolaan sampah terpadu.
Ada sejumlah kegiatan edukasi rutin yang berlangsung sejak kebun ini dibuka pada November 2018, yakni Pendidikan Dasar Konservasi Alam dan Lingkungan (PASAR KALANGAN) dilakukan sebulan sekali untuk anak-anak usia taman kanak-kanak, SD, SMP, hingga SMU.
Lalu Sarah Workshop on the Weekend (SARAH WOW) yang dapat diikuti kalangan umum usia dewasa.
Sejak pandemi Covid-19, kedua program ini sempat tertunda.
Sejak Desember tahun 2020, pengelola kebun edukasi Sarah telah mulai membuka kembali kegiatan SARAH WOW dengan pembatasan jumlah peserta dan menerapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan.
Tani Milenial
Baca Juga: Sarang Ular Cobra Ditemukan di Banyuasin, Isinya Mengejutkan
Satu lagi terobosan yang dilakukan untuk menggalakkan kegiatan edukasi terkait gaya hidup sehat masyarakat perkotaan di Prabumulih.
Khususnya, kalangan milenial, baik umum maupun mahasiswa. Caranya dengan membuka program magang.
“Saat ini ada empat mahasiswa yang sedang magang di Kebun Edukasi Sarah. Satu dari jurusan agronomi UGM, dan tiga orang dari fakultas pertanian Universitas Sriwijaya,” kata Avidia Ariyansyah atau akrab disapa David, Kepala Kebun Edukasi Sarah.
Program magang secara formal dilangsungkan selama 16 hari.
Secara tak formal, meski telah melewati 16 hari, peserta magang dibolehkan untuk terus belajar dan berpraktik bersama di Kebun Edukasi Sarah.
Selama proses magang, mereka dipandu untuk memahami dasar-dasar pertanian alami yang mungkin mengilhami kaum milenial untuk menyukai kegiatan pertanian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Shin Tae-yong: Jay Idzes Menolak
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Anak Muda Merapat! Ini 4 Mobil Bekas Keren Rp30 Jutaan yang Siap Diajak Keliling Pulau Jawa
Pilihan
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
-
Daftar 5 HP Android Punya Kamera Setara iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
Terkini
-
OJK Berbagi 2025: Kecerdasan Buatan Jadi Bekal Penting Pemimpin Muda Sumsel
-
Dul Muluk hingga Film Dokumenter Warnai Festival Perahu Bidar 2025 di BKB Palembang
-
Consumer Expo 2025 BRI di Bandung, Solusi Hunian dengan KPR Bunga Rendah 2,40%
-
Deretan Peserta Lomba Perahu Bidar Tradisional 2025, Siapa yang Jadi Jawara di Sungai Musi?
-
Serunya Pekan QRIS Nasional 2025, Palembang Makin Go Digital