SuaraSumsel.id - Mungkin belum banyak yang mengetahui bahwa di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan terdapat kebun percontohan urban farming yang dirancang untuk kegiatan edukasi.
Kebunnya bernama Kebun Edukasi Sarah yang berada di Kelurahan Muntang Tapus.
Kebun Edukasi Sarah dibangun sebagai bagian dari program Sampah Jadi Berkah yang dirintis oleh Institut Agroekologi Indonesia (INAgri) dengan dukungan Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field.
Sebagai percontohan kebun ini fokus pada kegiatan pendidikan (edukasi), selain kegiatan budidaya sayur sehat, dan bagian dari pengelolaan sampah terpadu.
Baca Juga: Sarang Ular Cobra Ditemukan di Banyuasin, Isinya Mengejutkan
Ada sejumlah kegiatan edukasi rutin yang berlangsung sejak kebun ini dibuka pada November 2018, yakni Pendidikan Dasar Konservasi Alam dan Lingkungan (PASAR KALANGAN) dilakukan sebulan sekali untuk anak-anak usia taman kanak-kanak, SD, SMP, hingga SMU.
Lalu Sarah Workshop on the Weekend (SARAH WOW) yang dapat diikuti kalangan umum usia dewasa.
Sejak pandemi Covid-19, kedua program ini sempat tertunda.
Sejak Desember tahun 2020, pengelola kebun edukasi Sarah telah mulai membuka kembali kegiatan SARAH WOW dengan pembatasan jumlah peserta dan menerapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan.
Tani Milenial
Baca Juga: Vaksinasi 14 Januari, Ini Pendistribusian 30.000 Dosis Tahap Awal Sumsel
Satu lagi terobosan yang dilakukan untuk menggalakkan kegiatan edukasi terkait gaya hidup sehat masyarakat perkotaan di Prabumulih.
Khususnya, kalangan milenial, baik umum maupun mahasiswa. Caranya dengan membuka program magang.
“Saat ini ada empat mahasiswa yang sedang magang di Kebun Edukasi Sarah. Satu dari jurusan agronomi UGM, dan tiga orang dari fakultas pertanian Universitas Sriwijaya,” kata Avidia Ariyansyah atau akrab disapa David, Kepala Kebun Edukasi Sarah.
Program magang secara formal dilangsungkan selama 16 hari.
Secara tak formal, meski telah melewati 16 hari, peserta magang dibolehkan untuk terus belajar dan berpraktik bersama di Kebun Edukasi Sarah.
Selama proses magang, mereka dipandu untuk memahami dasar-dasar pertanian alami yang mungkin mengilhami kaum milenial untuk menyukai kegiatan pertanian.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Jadi Pemain Udinese Langsung Cetak Sejarah Liga Italia
- Pramono Ajak Anies Nobar Persija di JIS: Sekarang Tuan Rumahnya Saya, Bukan yang Bikin Nggak Nyaman
- Penyerang Rp1,30 Miliar Urus Naturalisasi, Lini Serang Timnas Indonesia Makin Ganas
- 9 Mobil Bekas Merek Xenia Harga di Bawah Rp60 Juta, Cocok Jadi Kendaraan Keluarga
- Tecno Pova Curve 5G Lolos Sertifikasi di Indonesia: HP Murah dengan Layar Elegan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juni 2025, Gaming Multitasking Lancar
-
Hampir 20 Ton Emas Warga RI Kini Tersimpan di Bank Emas
-
Djaka Budhi Utama Buru Pembuat Rokok Ilegal
-
Sri Mulyani Tepok Jidat Lihat Situasi Ketidakpastian Ekonomi Global Saat Ini
-
Rekomendasi 7 Motor Bebek Bekas Rp3 Jutaan, Terkenal Handal di Segala Medan
Terkini
-
Daftar 10 Mobil Keluarga Bekas di Bawah Rp100 Juta, Nyaman dengan Kabin Luas
-
Tips Membersihkan Kompor dari Noda Membandel dengan Bahan Alami yang Aman dan Murah
-
Tersedia 6 Saldo DANA Kaget! Buruan Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
-
Langsung Dapat Saldo! 4 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 323.000 Bisa Kamu Klaim Sore Ini
-
Rahasia Fashion Cewek Aktif Musim Ini: 10 Bra Tanpa Tali yang Bikin Gaya Makin Kece