SuaraSumsel.id - Perang lima hari lima malam di Sumatera Selatan merupakan peristiwa sejarah besar nan juga penting.
Sejak 1-5 Januari 1947, telah terjadi perang lima hari lima malam di Palembang yang merupakan bagian dari pemerintah Sumatera bagian selatan.
Peristiwa bersejarah ini sangat penting guna diperingati, mengingat perang ini merupakan sejarah yang melibatkan pejuang dan masyarakat pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia tersebut.
Sayangnya, peristiwa sejarah ini kian terlupakan.
Baca Juga: Vaksinasi 14 Januari, Ini Pendistribusian 30.000 Dosis Tahap Awal Sumsel
Komunitas Sahabat Cagar Budaya bersama dengan Museum Pahlawan Nasional Mayjen TNI AK Gani menggelar peringatan perang tersebut.
Jika mengutip majalah Strijdd Nederland diketahui jika serangan besar ke kota Palembang baik dilakukan penjajah baik darat, laut dan udara. Laporan Palang Merah Internasional mencatat korban pada perang tersebut mencapai 2000-3500 orang tewas.
Jumlah korban yang cidera, lebih banyak lagi.
Sejarawan Sumsel Syafruddin Yusuf mengatakan perang lima hari lima malam memiliki nilai sejarah yang penting.
“Banyak nilai bisa dilestarikan pada peristiwa sejarah tersebut. Pemerintah harusnya bisa mengenang sejarah ini guna dikenalkan kepada generasi muda," katanya.
Baca Juga: Organisasi Jurnalis di Sumsel Sepakat Profesionalisme Sangat Diperlukan
Karena dengan belajar sejarah, kata ia, akan menjadi pembelajaran bagi pembangunan daerah di masa depan. "Sejarah mengenang bagaimana pahlawan berjuang juga membangun kota dan bisa juga menjadi kajian perbaikan," sambung ia.
Sudah saatnya, kata Dosen Universitas Sriwijaya ini, pembangunan berasal dari ide-ide masyarakat bawah. Pilihan bijaknya ialah berada di Pemerintah juga arif mengenang para pahlawan terutama di Palembang, Sumatera Selatan.
Koordinator Komunitas Sahabat Cagar Budaya, Roby Sunata mengutarakan perang lima hari lima malam bukan hanya diperingati dalam sejarah modern Palembang. Namun perang ini telah berkontribusi besar pada penduduk perkembangan Palembang saat ini.
“Kami berharap teman-teman di Palembang yang belum tahu apa itu perang 5 hari 5 malam sekarang menjadi lebih tahu dan yang sudah pernah dengar sekarang menjadi makin tahu. Lalu bisa menceritakannya kepada masyarakat luas," ucapnya.
Diketahui perang lima hari lima malam yang berlangsung l 1 hingga 5 Januari 1947, ialah upaya mempertahankan wilayah Sumsel atau Palembang agar tidak dikuasai lagi Belanda.
Palembang merupakan salah satu wilayah strategis Indonesia yang menjadi tujuan Belanda untuk kembali mereka kuasai karena kekayaan alamnya serta potensi Palembang sebagai pusat pemerintahan, kekuatan militer, dan kegiatan politik maupun ekonomi di Sumatra Selatan.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- Jay Idzes Akhirnya Pamerkan Jersey Biru Bergaris!
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- 7 Rekomendasi Mobil Murah dengan Sunroof, Harga mulai Rp 80 Jutaan
Pilihan
-
12 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta Bukan Innova, Kabin Lapang Muat Banyak Keluarga
-
3 Rekomendasi HP Murah Terbaik 2025: Harga Mulai Rp 300 Ribuan, RAM 6 GB dan Cocok untuk Pelajar!
-
7 Rekomendasi Hybrid Sunscreen SPF 50, Tangkis Sinar UV Cegah Penuaan Dini
-
Daftar 7 Mobil Bekas Murah Semewah Alphard, Harga Mulai Rp 60 Jutaan dan Nyaman Buat Keluarga!
-
Timnas Indonesia Perlahan Lupakan Warisan STY, Kluivert Akhiri Debat Asing vs Local Pride
Terkini
-
10 Mobil Bekas Murah dan Tangguh untuk Harian hingga Usaha
-
Saldo Dana Gratis Hari Ini: Segera Klaim Dana Kaget Terbaru Sebelum Kehabisan!
-
Panduan Lengkap Jadwal dan Lokasi Sholat Idul Adha di Palembang untuk Ibadah Khusyuk
-
Olahan Daging Kurban Praktis: Resep Malbi Khas Palembang yang Wajib Dicoba
-
Jembatan Ampera Ditutup 3 Jam Saat Salat Idul Adha, Ini Rute Alternatif dan Lokasi Parkir